Menu

Tumbuh Jadi Pribadi yang Lebih Sensitif, Inilah Tips Agar Anak Broken Home Bisa Tetap Percaya Diri!

07 September 2021 21:15 WIB

Anak melihat orang tuanya bertengkar. (Pexels/RODNAE Productions)

HerStory, Jakarta —

Orangtua yang memilih untuk bercerai harus tetap memperhatikan kesehatan mental anak. Jangan sampai perceraian orangtua berdampak buruk untuk anak di masa depan.

Ketika orangtua berpisah, anak bisa mengalami trauma emosi sampai mereka tumbuh dewasa. Trauma tersebut sangat mungkin membuat anak menjadi enggak percaya dengan yang namanya pernikahan.

Namun, di balik banyaknya stigma negatif dari masyarakat soal anak broken home, ternyata ada dampak positif yang dirasakan oleh anak-anak korban perceraian orangtua.

Menurut Psikolog Klinis Ayoe Sutomo, anak-anak broken home akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sensitif terhadap emosi dan menjadi anak yang lebih empatik dengan orang lain.

“Secara emosi, itu sebetulnya mereka (anak broken home) jauh lebih sensitif terhadap emosi karena mungkin lebih banyak bertemu dengan kondisi orangtua yang enggak menyenangkan, berada dalam kondisi harus memahami orangtuanya, sehingga secara emosi lebih sensitif atau lebih peka terhadap kondisi orang lain,” jelas Ayoe Sutomo saat diwawancarai HerStory.co.id.

Lebih lanjut, Psikolog Klinis Ayoe Sutomo memberikan beberapa tips supaya anak broken home bisa tetap percaya diri. Apa saja ya? Yuk, simak baik-baik ya, Moms!

Berusaha menerima kondisi

Saat orangtua bercerai atau berpisah, anak wajar untuk mengalami perasaan sedih ataupun marah. Namun, anak harus bisa menerima kondisi tersebut secara perlahan-lahan agar bisa berdamai dengan keadaan.

“Kalau merasa kecewa, merasa marah, merasa sedih, terima saja karena itu sangat wajar muncul di suatu kondisi yang enggak kita harapkan. Jadi, perasaan itu enggak perlu ditentang dan harus diterima,” ujar Ayoe.

Belajar melihat dari sudut pandang berbeda

Anak harus belajar untuk melihat permasalahan tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Cobalah belajar melihat sisi positif dari permasalah yang terjadi di dalam keluarga.

“Ya, mungkin kita berasal dari keluarga yang enggak baik, mungkin kita berasal dari keluarga toxic, mungkin juga berasal dari keluarga yang enggak harmonis. Tapi, lihatlah hal-hal baik yang justru terbentuk karena masalah yang ada,” kata Ayoe.

Jika sudah bisa melihat semuanya dari sudut pandang yang berbeda, maka akan jauh lebih mudah untuk memaafkan diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar, seperti orangtua.

Kenali kapasitas diri

Berusahalah untuk mengetahui kapasitas yang ada di dalam diri. Mengetahui kondisi dan kapasitas diri sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.

“Ketika sudah paham kondisi kita seperti apa dan kita tahu kalau punya limitasi atau batasan untuk berhadapan dengan situasi-situasi tertentu yang mungkin ketika kita belum siap, enggak usah dipaksakan. Dengan mengetahui batasan, maka kesehatan mental bisa tetap terjaga,” ungkap Ayoe.

Nah, itulah beberapa tips supaya anak broken home bisa tetap merasa percaya diri. Yuk, lakukan ya, Moms!