Menu

Moms, Anak Juga Harus Diajarkan Rasa Kecewa, Coba Ikuti 3 Cara Ini Yuk

13 September 2021 13:30 WIB

Ilustrasi anak yang sedang bermain sendirian. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Rasa kecewa tentunya membuat perasaan menjadi tak nyaman. Ternyata rasa kecewa juga baik untuk diajarkan pada anak demi perkembangan psikologisnya. 

Memberikan rasa kecewa pada anak dapat membuatnya belajar untuk menyalurkan rasa kecewa dengan aman dan nyaman. Sebab, ketika tak dapat menyanggupi rasa kecewa, perasaan tersebut dapat membawanya rentan merasan down dan terpuruk. 

Sebagai orang tua pastinya selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak, yang membuatnya menjadi lebih tahu bagian enaknya tanpa mengetahui secara pasti risiko dari hal yang ia sukai jika secara berlebihan. 

Maka dari itu, penting untuk memberikannya rangsangan rasa kecewa dengan mengajarkannya tentang pilihan dan konsekuensi. Dengan begitu, anak bisa belajar untuk membuat keputusannya sendiri. 

Melansir dari unggahan @nureizarizky (13/9), berikut ini 3 cara mengajarkan rasa kecewa melalui belajar memilih. 

1. Enak Vs Gak Enak

Jika anak masih menjawab sesuai dengan kalimat terakhir, tandanya anak memang belum paham ini. Sehingga memang perlu diajarkan berkali-kali sampai ia paham dan bisa naik tingkat pada konsep perlu-gak perlu.

2. Enak Vs Enak

Meski konsepnya terlihat seperti tak ada pilihan, padahal cara ini juga mengajarkan anak untuk memilih dan memahami konsep konsekuensi. Misalnya, anak hanya boleh memilih 2 jenis makanan dari 4 makanan dari stok yang ada di rumah. Ini juga bertujuan agar anak tak memiliki sifat serakah. 

Namun jika anak masih belum bisa untuk memilih dan menginginkan semua, Moms harus memberikan konsekuensi dengan tak mendapatkan apapun karena tak memilih. 

3. Gak Enak Vs Gak Enak

Hampir mirip dengan konsep sebelumnya, cara ini juga bisa membantunya untuk belajar memilih dan paham akan konsekuensi. Mengingat, tak semua yang kita jalani di kehidupan ini semuanya serba enak kan, Moms? hehe. 

Perlu digaris bawahi ya Moms, cara ini bukan berarti memaksa anak. Karena sebelumnya kita sudah memberikannya pilihan tapi jika ia tak bisa memilih artinya ia harus belajar siap menerima risikonya. 

Serta, tak selamanya yang terlihat buruk bukan berarti tak baik ya, Moms.