Menu

Hati-hati! Hipertensi Ternyata Dapat Memicu Keguguran pada Ibu Hamil

16 September 2021 12:15 WIB

Ilustrasi ibu hamil sedang memeriksakan tekanan darah. (Google/cdc.gov)

HerStory, Sukabumi —

Selama kehamilan setiap ibu pasti akan memberikan yang terbaik dan lebih memproteksi diri dari hal buruk, salah satunya keguguran. 

Keguguran merupakan kondisi janin yang keluar lantaran kehamilan yang terhenti. Umumnya, keguguran ini lebih rentan pada usia 4 minggu sampai 12 minggu atau trimester pertama. 

Risiko keguguran akan berkurang atau kecil peluangnya setelah kehamilan memasuki usia diatas 20 minggu. Penyebabnya bisa beragam, entah itu dari kondisi janin atau ibu. 

Agar terhindari dari keguguran, Moms bisa mengetahui penyebab gugurnya kandungan yang salah satunya ialah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Ketahui beberapa diantaranya sebagai berikut seperti dilansir dari laman klikdokter.com (16/9) 

1. Faktor Genetik

Meski belum dapat diketahui secara pasti, para ahli mengatakan faktor genetik memiliki pengaruh sekitar 2-4 kasus keguguran. Sehingga pastikan untuk melakukan tes genetik sebelum melakukan program kehamilan.

2. Infeksi

Ibu hamil yang memiliki sistem imunitas rendah rentan berisiko mengalami beberapa infeksi yakni TORCH (toksoplasmosis, infeksi lain, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex) serta coxsackievirus. Infeksi tersebut memiliki hubungan erat dengan risiko keguguran. 

3. Gangguan Plasenta

Plasenta merupakan bagian yang dapat menghubungkan janin untuk menerima asupan nutrisi dan gas dari jaringan pembuluh darah ibu untuk membantu perkembangannya. Jika plasenta terganggu, janin akan kurang mendapatkan asupan nutrisi yang berdampak pada melemahnya perkembangan diri dan menyebabkan ia meninggal di dalam kandungan. 

4. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi juga bisa menjadi salah satu penyebab keguguran lantaran pasokan darah dan oksigen janin akan berkurang. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan janin dan bisa berujung pada keguguran.