Menu

Gak Cuma Bukti Kasih Sayang, Peluk Anak Setiap Hari Bisa Tingkatkan Kecerdasannya Lho Moms!

17 September 2021 14:20 WIB

Ilustrasi ibu memeluk putrinya (Akurat.co/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Sebagai orangtua, Moms tentu menjalani kehidupan yang sibuk, penuh tekanan, dan memiliki kekhawatiran yang tak ada habisnya. Tetapi, Moms tak boleh lupa untuk memeluk anak-anak. Ya, pelukan adalah isyarat termanis dan sederhana untuk menunjukkan kepada anak bahwa kamu menyayanginya. 

Ini bukan hanya tentang mempererat ikatan diantara orang tua dan anak. Faktanya, kehangatan dan kasih sayang yang diungkapkan oleh orangtua dapat memberikan hasil positif untuk perkembangan dan kesehatan anak.

Berikut manfaat pelukan untuk kesehatan anak, dilansir dari Parenting for Brain, Kamis, (16/9/2021):

Membantu anak tumbuh lebih cerdas

Sentuhan manusia sangat penting untuk pertumbuhan otak. Seorang anak kecil membutuhkan banyak stimulasi sensorik yang berbeda untuk perkembangan normal. Kontak kulit, atau sentuhan fisik seperti berpelukan, merupakan salah satu rangsangan terpenting yang diperlukan untuk menumbuhkan otak yang sehat dan tubuh yang kuat.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Genetic Psychology Monographs, para peneliti menemukan bahwa bayi yang menerima pelukan selama 20 menit per hari selama 10 minggu mendapat skor lebih tinggi dalam penilaian perkembangan otak daripada anak yang enggak dipeluk.

Mereka juga menemukan bahwa enggak semua jenis sentuhan bermanfaat. Hanya sentuhan pengasuhan seperti pelukan lembut yang dapat memberikan jenis stimulasi positif yang dibutuhkan otak muda untuk tumbuh dengan sehat?

Membantu anak tumbuh

Kontak fisik juga penting untuk pertumbuhan fisik anak. Dokter telah menemukan bahwa ketika anak-anak kehilangan kontak fisik, tubuh mereka berhenti tumbuh meskipun asupan nutrisi normal. Kondisi ini disebut gagal berkembang. Ini adalah jenis defisiensi pertumbuhan. Kesehatan anak-anak yang mengalami gagal berkembang dapat ditingkatkan ketika sentuhan dan pelukan diberikan?.

Salah satu alasan mengapa pelukan dikaitkan dengan pertumbuhan fisik adalah karena hal itu memicu pelepasan oksitosin, yang juga dikenal sebagai hormon cinta.

Hormon ini memiliki banyak efek penting pada tubuh. Salah satunya adalah stimulasi pertumbuhan. Saat oksitosin meningkat, beberapa hormon pertumbuhan, seperti insulin-I (IGF-1) dan faktor pertumbuhan saraf (NGF), juga meningkat.

Menjaga kesehatan anak

Oksitosin yang dikeluarkan saat berpelukan merupakan hormon yang memiliki kekuatan luar biasa dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Misalnya, peningkatan kadar oksitosin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan menurunkan kadar hormon tiroid plasma dan mengurangi peradangan sehingga luka lebih cepat sembuh.

Oksitosin juga memfasilitasi dukungan sosial yang meningkatkan hasil baik dari berbagai kondisi terkait kesehatan.

Menghentikan tantrum

Enggak ada yang bisa menenangkan balita yang mengamuk lebih cepat daripada pelukan hangat dari orangtua. Banyak orangtua khawatir bahwa memeluk anak yang mengamuk akan memberi pembenaran pada perilaku buruknya. Enggak. Memeluk anak enggak sama dengan menyerah, yang memang mendorong perilaku buruk.

Memeluk akan membantu anak belajar mengatur emosi dirinya sendiri. Oksitosin yang muncul saat berpelukan akan mengurangi stres dan menghilangkan kecemasannya.

Menjaga daya tahan tubuh

Saat anak sedang stres, tertekan, atau cemas, hormon kortisol dilepaskan ke seluruh tubuh dan otak. Ketidakmampuan anak untuk mengatur hormon stres itu berada di tubuh dalam waktu lama sehingga berdampak pada kesehatan anak, baik secara fisik maupun psikologis.

Inilah sebabnya mengapa kamu tidak boleh membiarkan seorang anak mengalami stres. Studi menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap hormon stres dapat membahayakan sistem kekebalan anak yang mengakibatkannya mudah terserang penyakit. Stres yang berlebihan juga akan mempengaruhi memori dan kemampuan penalaran verbal di kemudian hari.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Witri Nasuha