Menu

Jangan Gampang Percaya, Ini 3 Mitos Soal Kolesterol yang Wajib Kamu Tahu!

30 September 2021 10:00 WIB

Ilustrasi kolesterol dalam tubuh. (Pinterest/Edited by herstory)

HerStory, Jakarta —

Penyakit kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh, terutama di dalam organ hati. Kolesterol juga dianggap sebagai penyebab berbagai penyakit berbahaya.

Kadar kolesterol yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk ambang batas tinggi. Jika mencapai lebih dari 240 mg/dL berarti sudah termasuk tingkat kolesterol tinggi.

Masih banyak penderita kolesterol yang salah kaprah dengan banyaknya mitos soal penyakit tersebut. Melansir dari Medical News Today (30/9/2021), berikut ini beberapa mitos tentang kolesterol yang sering salah.

Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!

Semua kolesterol itu jahat

Kolesterol merupakan komponen penting dari membran sel. Selain itu, fungsi lain kolesterol adalah membantu produksi hormon steroid, vitamin D, dan asam empedu. Jadi, tanpa kolesterol tubuh kita juga enggak sehat.

"Tubuh kita enggak dirancang untuk makan secara berlebihan, dan ketika kolesterol berlebihan, sisanya akan tersimpan di tubuh. Pusat penyimpanan itu biasanya di pembuluh darah dan itulah yang buruk," jelas ahli jantung Robert Greenfield.

Ada dua jenis kolesterol, yakni:

  1. Low-density lipoprotein (LDL), tugasnya membawa kolesterol dari hati ke sel. Biasanya jenis ini disebut kolesterol jahat karena bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular apabila kadarnya tinggi.
  2. High-density lipoprotein (HDL), fungsinya mengangkut kolesterol kembali ke hati. Orang menyebutnya sebagai kolesterol baik.

Kadar kolesterol pada orang kurus selalu rendah

Sebaliknya, orang dengan berat badan sehat bisa memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini dapat diturunkan melalui genetik.

"Karena itu genetik. disebut familial hiperkolesterolemia (FH) dan mungkin bisa seperti satu banding 2000," sambung Greenfield.

Ahli jantung sekaligus wakil presiden medis di K.Health, Edo Paz, mengiyakan jawaban Greenfield.

"Bahkan apabila kamu punya berat badan sehat, kolesterol kamu bisa saja tidak normal. Faktor lain yang memengaruhi kolesterol adalah makanan dikonsumsi, kebiasaan olahraga, apakah kamu merokok, dan berapa banyak alkohol yang diminum," ujar Paz.

Kolesterol tinggi menimbulkan gejala

Sayangnya, kolesterol tinggi tidak dapat diketahui tanpa adanya tes darah.

"Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Itulah mengapa dianjurkan untuk melakukan tes darah secara berkala," jelas Paz.

Salah satu 'gejala' yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kolesterol tinggi adalah adanya penyumbatan jantung dan pembuluh darah.

"Hal itu menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau bahkan kematian mendadak," tandasnya.

Nah, itulah beberapa mitos soal kolesterol yang harus kamu tahu. Semoga bermanfaat!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita