Menu

Moms, Jangan Pernah Campurkan 2 Bahan Ini Saat Bikin Sambal Terasi, Bahaya!

01 Oktober 2021 12:45 WIB

Ilustrasi sambal terasi. (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Sambal terasi adalah sambal yang paling sering dikonsumsi oleh orang Indonesia. Apakah kamu salah satunya? Jika, iya maka kamu harus tahu bahaya dari mencampurkan sambal terasi dengan bahan lain. Hal ini tentu agar terhindar dari bahaya yang enggak kamu inginkan.

Kira-kira bahan apa saja yang harus kamu hindari? Simak penjelasan berikut, dilansir dari Sajian Sedap, Jumat (1/10/2021).

1. Minyak Bekas Goreng

Sambal memang tak bisa dipisahkan dari minyak. Untuk sambal terasi, biasanya kita menggoreng dulu bawang, cabai, tomat hingga terasinya dalam minyak panas. Baru kemudian diulek.

Sambal bawang yang tenar belakangan juga dibuat mentah lalu hanya disiramkan minyak goreng panas di atasnya. Hasilnya, sambal terasa segar karena aroma bawang dan cabai yang khas tapi juga nikmat di lidah.

Nah, minyak ini juga memainkan peranan penting untuk membuat sambal lebih enak. Karena itu, banyak orang sengaja menggunakan minyak sisa goreng ayam untuk membuat sambal. Tujuannya, aroma dan rasa ayam goreng yang tertinggal dalam minyak memberikan cita rasa nikmat pada sambal. Sambal pun jadi makin nikmat.

Tapi ternyata, hal tersebut bisa jadi langkah yang salah. Hal tersebut dikarenakan, minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam biasanya sudah berubah menjadi minyak trans. Pasalnya, untuk menggoreng ayam, biasanya kita menggunakan temperatur tinggii. Nah, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan. Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.

Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat. Minyak pun menjadi berisiko jika digunakan lagi.

2. Terasi Oplosan

Tahukah kamu kalau sambal terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?

Belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh. Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Terdapat terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar. Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya. Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras. Sedangkan, produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting untuk lakukan di pasaran. Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya. Terasi yang berkualitas baik juga memiliki aroma yang segar. 

Sedangkan, dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah. Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami. Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik. Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Itulah beberapa hal yang harus Moms ketahui untuk tidak mencampurkan makanan dengan sambal terasi. Semoga bermanfaat ya!