Menu

Serba Serbi Gagal Ginjal, Ketahui Cara Mencegah dan Mengobatinya Yuk Moms

01 Oktober 2021 13:25 WIB

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Tities Indra, Sp.PD, KGH (Dok. Pribadi)

HerStory, Bogor —

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Tities Indra, Sp.PD, KGH., mengimbau, masyarakat, tak terkecuali kaum hawa agar lebih aware tentang penyakit gagal ginjal.

Menurut dr. Tities, istilah gagal ginjal kronis sendiri artinya adalah kerusakan permanen pada ginjal yang disertai dengan penurunan fungsi ginjal yang bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu. Jika kerusakan ginjal sangat berat, organ ginjal bisa berhenti bekerja total sehingga pasien tersebut membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis, peritoneal dialisis ataupun transplantasi ginjal

Untuk mengetahui ginjal kita sendiri sehat atau enggak, kata dr. Tities, pemeriksaan kesehatan di dokter memang lebih akurat, namun ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk tentang kondisi kesehatan ginjal kita.

Ciri-ciri ginjal sehat salah satunya bisa diketahui dari urine yang jernih . Jika urine tampak jernih, tandanya tubuh kita terhidrasi dengan baik. Tercukupinya kebutuhan cairan harian tubuh berperan besar dalam membantu ginjal untuk dapat berfungsi dengan baik. Tak hanya itu, ciri-ciri ginjal sehat lainnya adalah kemampuannya mengeluarkan jumlah urine yang cukup , sehingga tidak terjadi penumpukan cairan di tubuh yang berakibat bengkak pada tubuh.

“Jika dilihat dalam pemeriksaan Lab, tanda ginjal sehat antara lain  nilai pemeriksaan urinalisa normal dan nilai laboratorium ureum dan kreatinin dari darah normal, dan apabila dilakukan pemeriksaan ultrasonografi ginjal tak dijumpai adanya kelainan pada morfologi ginjal,” papar dr. Tities, kepada HerStory, Jumat (1/10/2021).

Lebih lanjut, dr. Tities melanjutkan, penyakit gagal ginjal apat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, batu saluran kemidh serta mengalami infeksi saluran kemih berulang. Penyakit ginjal juga bisa terjadi saat kamu memiliki pola makan yang buruk, jarang minum air putih, dan suka mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat toksik bagi ginjal.

Untuk itu, saran buat kamu, Beauty, lakukanlah kebiasaan untuk mencegah penyakit ginjal, seperti menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan banyak minum air putih, rajin berolahraga, membatasi konsumsi gula dan garam, menjalani pola makan yang sehat dengan memperbanyak mengonsumsi buah, sayuran, susu rendah lemak, dan makanan bebas lemak, serta menghindari kebiasaan merokok dan pengonsumsian alkohol agar ginjal tetap dalam berfungsi optimal.

Menurut dr. Tities, hingga saat ini tak ada makanan yang secara spesifik dapat menyebabkan gagal ginjal. Akan tetapi pada pasien dengan gagal ginjal terutama yang stadium lanjut tetapi belum menjalani hemodialisis maka disarankan diet rendah protein serta mengurangi konsumsi buah dan serat, dan membatasi asupan air.

“Pada pasien gagal ginjal kronis yang belum menjalani terapi hemodialisis disarankan untuk membatasi asupan protein 0,8 gram/kg BB/hari, batasi asupan air , kurangin konsumsi buah dan sayur. Diet seperti buah dan sayur berisiko meningkatkan kadar kalium dan fosfat pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronik. Akan tetapi pada pasien gagal ginjal kronik yang sudah menjalani hemodialisis maka direkomendasi asupan protein yang tinggi yaitu 1.2 gram/kg BB/hari atau pada pasien yang menjalani terapi pengganti ginjal peritoneal dialisis direkomendasi diet tinggi protein 1,3 gram/kg/hari,” papar dr. Tities.

Untuk pengobatan penyakit ini sendiri, kata dr. Tities, tergantung dari penyebab kerusakan ginjalnya sendiri. Apabila kerusakan bersifat akut dan bisa segera diperbaiki sehingga fungsi ginjal kembali normal maka pengobatan hanya bersifat sementara.

“Akan tetapi, apabila kerusakan permanen sampai menyebabkan ginjal rusak total sehingga diperlukan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis. Hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik bersifat seumur hidup atau sampai bisa dilakukan transplantasi ginjal,” kata dr. Tities.

Dan, terkait maraknya penggunaan terapi dan resep herba untuk mengobati penyakit ginjal, dr. Tities menegaskan bahwa untuk saat ini belum ada resep herbal yang direkomendasikan untuk pasien penyakit ginjal.

Bahkan kata dia, beberapa obat herbal diketahui bahaya dikonsumsi oleh pasien karena dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

“Sehingga diimbau bagi masyarakat awam agar teliti sebelum mengkonsumsi obat herbal, bila perlu konsultasikan dulu kepada dokter,” tandasnya.