Menu

Disebut 'Silent Killer', Ini 4 Hal yang Harus Diketahui soal Tekanan Darah Tinggi

01 Oktober 2021 15:45 WIB

Ilustrasi ibu hamil sedang memeriksakan tekanan darah. (Google/cdc.gov)

HerStory, Jakarta —

Disebut 'Silent Killer', Ini 4 Hal yang Harus Diketahui soal Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai 'silent killer' karena biasanya kondisi ini enggak memiliki gejala yang jelas. Tekanan darah tinggi menyumbang angka kematian yang tinggi di berbagai belahan dunia.

Namun sayangnya, banyak orang yang tak mengetahui bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Menurut pedoman, jika tekanan darah Anda lebih dari 130/80 mm Hg (milimeter merkuri), itu dianggap tinggi. Dan Anda perlu melakukan tindakan untuk menghindari komplikasi jangka panjang.

Berikut adalah 4 hal yang perlu Anda ketahui tentang tekanan darah tinggi.

1. Periksa Tekanan Darah Secara Teratur

"Secara umum, disarankan agar setiap orang memeriksakan tekanan darah mereka setidaknya setahun sekali bersama dengan pemeriksaan penting lainnya untuk depresi dan kanker tertentu," kata John Bender, MD, seorang dokter keluarga yang berpraktik di Colorado dan anggota American Academy of Dokter Keluarga.

Frekuensi pemeriksaan tekanan darah tergantung pada masing-masing orang dan situasinya. Misalnya, pemeriksaan tahunan mungkin baik untuk orang dewasa muda yang aktif dengan berat badan ideal, tetapi orang dewasa yang lebih tua mungkin perlu memeriksakan tekanan darah mereka lebih sering.

“Jika seseorang memiliki kondisi kronis lainnya seperti penyakit jantung, diabetes, atau penyakit ginjal, mereka juga harus memeriksakan tekanan darahnya lebih sering untuk memastikan kontrol yang memadai,” kata Joyce M. Knestrick, PhD, praktisi perawat terdaftar dan presiden bersertifikat. dari Asosiasi Praktisi Perawat Amerika.

2. Pengukuran Tekanan Darah Berulang Diperlukan untuk Mengkonfirmasi Diagnosis

Tekanan darah itu rumit karena bisa berfluktuasi sepanjang hari. Misalnya, tekanan darah Anda mungkin lebih tinggi ketika memeriksakan diri ke dokter karena ada rasa gugup.

Untuk memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki tekanan darah tinggi, perlu untuk mengukur tekanan darah berulang.

3. Lakukan Perubahan Gaya Hidup untuk Menghindari atau Mengurangi Konsumsi Obat

Terkadang perubahan gaya hidup sudah cukup untuk menurunkan tekanan darah. Dalam kasus lain, Anda mungkin memerlukan kombinasi perubahan gaya hidup dan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi asupan natrium karena itu adalah hal yang relatif sederhana untuk dilakukan, seperti menghindari makanan kaleng dan tak menambahkan garam ke makanan.

4. Kenali Tanda Serangan Jantung dan Stroke

Serangan jantung dan stroke adalah keadaan darurat yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan dapat mengancam jiwa. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda serangan jantung atau stroke.

Tanda-tanda stroke, termasuk bicara cadel dan penglihatan kabur. Jika Anda mulai mengalami gejala-gejala ini atau orang di sekitar Anda memperhatikan tingkah laku yang aneh, segera hubungi layanan kesehatan.

Penting juga untuk mengetahui bahwa tanda-tanda serangan jantung dapat berbeda untuk pria dan wanita. Beberapa pria mengalami tekanan dada, mual dengan atau tanpa muntah, dan kulit dingin atau lembap. Wanita sering mengeluh sesak napas tiba-tiba dengan atau tanpa tekanan dada, kelelahan umum, dan mual dengan atau tanpa muntah.ck.