Menu

Waspada! Sakit Gigi Berhubungan dengan Diabetes Lho, Begini Penjelasan Dokter...

06 Oktober 2021 08:00 WIB

Ilustrasi sakit gigi. (Freepik/stokking)

HerStory, Jakarta —

Sakit gigi merupakan kondisi di mana rasa nyeri muncul pada sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahannya juga bervariasi, mulai dari ringan sampai berat.

Meski tingkat keparahannya bisa berat, masih banyak orang yang menganggap kalau sakit gigi adalah hal yang sepele dan akhirnya enggak ditangani dengan benar.

Padahal, kalau enggak ditangani, sakit gigi bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes. Hal tersebut diungkapkan oleh studi Ipsos dan GSK Consumer Healthcare dengan melibatkan 4.500 peserta dari 9 negara, termasuk 500 peserta dari Indonesia.

Dalam keterangannya, baru-baru ini, kesehatan mulut yang buruk bisa menyebabkan peradangan gusi dan infeksi. Hal ini dapat mempersulit tubuh untuk mengendalikan level gula darah dan merespons dengan baik terhadap insulin.

Pada gilirannya, level glukosa darah yang tinggi dalam ludah penderita diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi, dan level gula darah mereka yang tinggi bisa menimbulkan luka umum, termasuk luka di dalam mulut yang penyembuhannya menjadi lebih pelan.

Sementara 58 persen responden yang berusia antara 18-29 tahun menyadari bahwa kesehatan mulut yang baik memiliki dampak positif dalam membantu mempertahankan level gula darah dan menangani diabetes, angka ini turun menjadi hanya 49 bagi responden yang berusia di atas 50 tahun.

Bagi kelompok berusia lebih dari 50 tahun yang berisiko lebih tinggi, yang lebih mungkin mengidap Diabetes tipe 2, perlu peningkatan kesadaran dan edukasi yang lebih ditargetkan.

"Hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan telah didokumentasikan dengan baik oleh komunitas ilmiah. Namun, kesadaran publik terhadap manfaat yang lebih luas dari menyikat gigi dengan hati-hati, merawat rongga mulut dan kunjungan berkala ke dokter gigi masih tetap rendah," kata drg. Hari Sunarto, Sp.Perio(K), Presiden Ikatan Periodontologi Indonesia,

Ia melanjutkan bahwa ini sangat mengkhawatirkan. Ada kebutuhan nyata untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa risikonya lebih besar daripada hanya sekadar senyum, jika mereka tidak merawat mulut mereka dengan baik.

Semenatara itu, Manajer Umum, Asia Tenggara dan Taiwan, GSK Consumer Healthcare, Emerson Aguinaldo, mengatakan bahwa sehat bukanlah hanya tentang memasang foto kamu sedang berlari atau berolahraga di pusat kebugaran, melainkan bisa merupakan kebiasaan yang paling biasa, kebiasaan di balik layar yang memiliki dampak terbesar.

"Kebiasaan perawatan mulut yang baik seperti menyikat gigi secara teratur dengan baik menggunakan produk kesehatan konsumen yang sudah terbukti efektif (pasta gigi, cairan kumur, dan benang gigi) bukanlah pengecualian," kata dia.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita