Menu

Serupa tapi Tak Sama, Berikut 4 Perbedaaan Anemia dan Darah Rendah Meski Memiliki Gejala yang Sama

12 Oktober 2021 09:15 WIB

Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)

HerStory, Sukabumi —

Meski sama-sama miliki gejala pusing, anemia dan darah rendah sejatinya berbeda mulai dari penyebab, gejala dan cara mengatasinya. 

Banyak orang beranggapan anemia ialah darah rendah. Padahal keduanya sama sekali tak memiliki hubungan satu sama lain. 

Selain pusing, gejala anemia umumnya kerap disertai sesak napas, nyeri dada, tubuh terasa lelah dan lemas, tangan dan kaki dingin, detak jantung yang tak teratur serta kulit yang pucat atau kekuningan. 

Sedangkan darah rendah memiliki gejala lain seperti pandangan kabur, susah konsentrasi, badan lemas, napas pendek, kulit pucat dan dingin, serta nadi teraba cepat dan lemah bahkan bisa menyebabkan pingsan. 

Supaya enggak keliru lagi, simak yuk perbedaan dari anemia dan darah rendah agar tepat dalam cara menanganinya. Catat ya, Beauty!

Melansir dari berbagai sumber (12/10/2021), berikut 4 diantaranya. 

1. Anemia Disebabkan Kekurangan Zat Besi

Anemia atau darah rendah merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Akibatnya, kinerja sel darah merah dalam tubuh terhambat untuk mengikat oksigen dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. 

2. Penyebab Darah Rendah karena Dehidrasi

Tekanan darah rendah disebut juga hipotensi dimana tekanan darah dalam pembuluh darah lebih rendah yang berdampak pada tubuh bisa sampai kehilangan kesadaran. Lantaran jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya terhambat.

Pemicu yang paling umum dari darah rendah yaitu dehidrasi atau kekurangan cairan, konsumsi obat-obatan tertentu, hamil, atau kondisi medis lainnya.

3. Cara Menangani Anemia

Anemia sejatinya memiliki beberapa jenis sehingga cara pengobatannya pun akan berbeda karena disesuaikan dengan penyebabnya. Seperti anemia karena kurang zat besi, dokter akan menganjurkan untuk mengubah pola makan sehat, memberikan suplemen, dan/atau suntikan vitamin B12. 

Sedangkan untuk anemia yang sudah parah dokter akan memberikan suntikan eritropoietin untuk meningkatkan sel darah merah pada sumsum tulang belakang sampai transfusi darah. 

4. Penanganan Darah Rendah 

Mengingat sebagian besar darah rendah disebabkan karena kekurangan cairan dalam tubuh, penanganan darah rendah tanpa gejala cukup dengan memenuhi asupan cairan dengan mengonsumsi banyak air putih, pola makan yang sehat dan berolahraga. 

Namun jika disertai gejala terus-menerus, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan pemberian obat-obatan tertentu bahkan tindakan medis.