Menu

Berkaca dari Kasus Kim Soen Ho, Kenali 6 Dampak Buruk dari Aborsi Bagi Wanita! Nyawa Taruhannya...

21 Oktober 2021 19:15 WIB

Ilustrasi pil untuk aborsi. (Freepik/parameprizma)

HerStory, Sukabumi —

Nama aktor Kim Seon Ho sekarang ini tengah hangat diperbincangkan setelah terkuaknya skandal dirinya yang meminta sang mantan kekasih untuk melakukan aborsi. 

Skandal ini bermula dari pengakuan seorang wanita berinisial A yang menyebutkan kalau aktor dengan inisial K telah memintanya untuk melakukan aborsi. Wanita itu pun membeberkan kalau K memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan perannya di televisi. 

Mengingat, Kim Seon Ho mendapatkan julukan sebagai 'anak baik' dalam sebuah drama Start Up bersama Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk.  

Tak sampai disitu, ia juga menuturkan kalau dirinya mengalami trauma psikologis dan fisik yang membuatnya berani untuk berbicara. 

Lantas apa saja bahaya dari dari melakukan aborsi? Melansir dari berbagai sumber (21/10/2021), berikut diantaranya yang sangat penting untuk diketahui. Terlebih, tindakan ini bisa mengancam nyawa. 

1. Pendarahan Hebat

Meski jarang terjadi, dampak ini tak bisa disepelekan. Baik aborsi dengan tindakan medis mau pun obat-obatan, pendarahan hebat bisa saja terjadi bahkan pada kondisi parah bisa membutuhkan transfusi darah sampai kematian. 

Pendarahan hebat setelah aborsi yang disertai gumpalan dan jaringan dari rahim inilah yang memicu gagal jantung dan berujung kematian.

2. Sepsis

Sepsis merupakan kondisi dimana terjadinya infeksi yang masuk ke aliran darah dan berjalan ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh akan mengalami syok sepsis karena infeksi tersebut menyerang tekanan darah turun drastis. Kondisi ini termasuk darurat dan harus segera mendapatkan petolongan medis. 

3. Sindrom Asherman

Bahaya lain dari tindakan aborsi yakni munculnya jaringan parut dalam rahim. Kondisi ini akan membuat siklus menstruasi menjadi tak normal bahkan disertai rasa nyeri. Bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan baru. 

4. Kanker

Peningkatan kanker pada wanita yang sudah melakukan aborsi bisa disebabkan karena kerusakan leher rahim yang tak diobati, gangguan hormonal tak wajar sel kehamilan, juga peningkatan stres. 

Bahkan risiko terkena kanker 2,3 lebih tinggi dibandingkan yang tak melakukan aborsi dan memiliki peningkatan 4,92 bagi yang melakukan aborsi lebih dari dua kali.

5. Gangguan Kesehatan Mental

Bukan cuma masalah fisik, masalah mental bisa menyerang wanita yang melakukan aborsi. Ia akan diselimuti rasa bersalah, malu, stres, cemas, sampai depresi karena telah melakukan aborsi. 

Belum lagi jika aborsi dilakukan bukan dengan tenaga medis profesional. 

6. Kematian

Kematian juga akan menghantui wanita yang sudah aborsi dalam seminggu setelahnya. Faktor utamanya karena adanya infeksi, pendarahan hebat, anestesi yang gagal, emboli paru, dan kehamilan ektopik (di luar kandungan) yang tak terdiagnosis. 

Bahkan sebuah penelitian menyebutkan, risiko kematian bagi wanita yang melakukan aborsi lebih tinggi dari bunuh diri. 

Untuk itu jika memang diharuskan tindakan aborsi karena kondisi medis lain, sebaiknya lakukan bersama tenaga medis profesional. 

Kalau pun tidak, tanyakan dengan jelas mengenai risiko yang dapat terjadi setelah melakukan aborsi bersama dokter kandungan. Serta pikirkan dengan matang sebelum mengambil keputusan tersebut.