Aktris kontroversial Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan publik. Ini lantaran aksinya yang diduga sudah melecehkan bacaan salat. Potongan video Nikita kala membaca doa niat salat beredar luas di sosial media, khususnya TikTok. 

Dalam video yang beredar, Nikita terdengar melafalkan niat salat Maghrib, yang diakhirinya dengan tawa keras. Kontan saja, aksi Nikita mendapat kecaman keras dari beragam pihak terutama tokoh agama.

Penceramah kondang Ustaz Das'ad Latif ikut menyorot aksi Nikita Mirzani yang belakangan viral di sosial media. Lewat wawancara di salah satu stasiun televisi swasta, sang pendakwah meminta aparat hukum untuk menindak lebih lanjut tehadap kasus Nikita saat ini.

"Pihak aparat, sebaiknya orang-orang seperti ini perlu mendapat perhatian khusus. Perhatian khusus dalam arti adalah tindakan hukum," ujar Ustaz Das'ad Latif seperti dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Senin (25/10/2021).

Tak sampai di situ, sang ustaz juga yakin kalau Nikita Mirzani memiliki gangguan jiwa yang harus segera diperiksa. Ia menyebut Nikita ada gangguan jiwa lantaran sering mencari popularitas dalam hal negatif.

"Bisa juga orang-orang seperti ini diperiksa kesehatan jiwa nya. Orang sakit jiwa itu enggak berarti gila. Orang seperti ini saya yakin ada gangguan jiwa karena selalu menganggap hiburan selalu mencari popularitas dari hal-hal negatif itu kan abnormal," jelas Ustaz Das'ad Latif.

Perbuatan Nikita yang diduga melecehkan bacaan salat ini disebut telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan umat. Lantaran hal itu, Ustaz Das'ad Latif menyarankan untuk tak lagi mengikuti konten milik Nikita hingga meng-unfollow sosial media miliknya. 

Ustaz Das'ad juga menyorot status Nikita yang dikenal sebagai seorang publik figur, Menuutnya, Nikita lebih pantas disebut sebagai figur kegaduhan.

"Dia bukan publik figur, tetapi publik kegaduhan," seru sang ustaz.

Dijelaskan Ustaz Das'ad, mayoritas ulama menghukumi orang yang mencandakan syariat di antaranya bacaan salat adalah ke luar dari Islam. Menurutnya, kalau ada orang yang mempermainkan bagian dari rukun Islam, ulama bisa menghukumnya dengan mengkategorikannya sebagai kafir.