Seorang wanita sedang menggunakan softlens. (pinterest/freepik)
Bagi beberapa orang, menggunakan softlens bukan sekadar untuk mempercantik penampilan. Melainkan bisa juga karena tuntutan pekerjaan dan tak terbiasa menggunakan kacamata.
Sejatinya, penggunaan softlens disesuaikan dengan jenisnya. Namun, umumnya softlens baik digunakan dalam rentang waktu 14 sampai 16 jam.
Kendati begitu, semakin lama waktu penggunaannya, semakin tinggi juga risiko terjadinya infeksi pada mata.
Softlens pun harus dilepas ketika tidur untuk memberikan mata bernapas dan beristirahat. Dan jika mata sudah terasa tak nyaman meski baru digunakan beberapa saat, sebaiknya segera lepaskan softlens tersebut.
Lantas, apa saja dampak dari menggunakan softlens terlalu lama? Melansir dari berbagai sumber (26/10/2021) berikut ini 5 bahayanya.
Refleks kornea berfungsi untuk membantu mata terhindar dari bahaya. Sebagai contoh ketika ada hembusan angin atau benda terbang, secara refleks kornea akan mengirim sinyal agar kelopak mata menutup.
Lain hal jika terlalu lama menggunakan softlens, secara tak langsung bisa melemahkan refleks ini. Alhasil, ketika dihadapkan dengan situasi tertentu, kelopak mata akan sulit untuk menutup yang tentunya membahayakan.
Kondisi ini dapat terjadi karena jamur, virus, dan bakteri pada mata yang tak segera diobati sehingga bisa memicu tukak kornea. Atau dimana terjadi luka terbuka pada lapisan kornea. Bahkan bisa berpotensi menyebabkan kebutaan pada kasus yang ekstrem.
Mata sejatinya sangat membutuhkan oksigen sebagaimana organ tubuh yang lain. Jika terlalu lama dan keseringan memakai softlens akan membuat pasokan oksigen pada mata berkurang dan menyebabkan hipoksia kornea.
Kondisi ini bisa memicu pertumbuhan pembuluh darah abnormal pada kornea.
Konjungtivitis merupakan kondisi peradangan atau infeksi yang menyebabkan mata merah lantaran iritasi dan bakteri akibat penggunaan softlens. Peradangan tersebut juga bisa membuat mata terasa berair, gatal, sampai bengkak.
Ptosis merupakan kondisi dimana kelopak mata sulit untuk dibuka karena mata yang mengeluarkan cairan seperti air liur. Bahkan cairan tersebut bisa menarik kelopak mata lantaran bergerak ke dalam jaringan kelopak mata terlebih saat melepaskan softlens.