Menu

Alamak! Penyakit Diabetes Ternyata Ada 12 Jenis, Waspada Ya Beauty!

15 November 2021 11:26 WIB

Alat cek gula darah. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Jakarta —

Beauty, pasti sebagian besar dari kamu sudah mengenal kata diabetes. Ya, penyakit yang dikenal dengan tingginya kadar gula dalam tubuh ini memang penyakit umum yang gak mengenal usia penderitanya. Dari yang muda hingga yang tua dapat menderita diabetes.

Berdasarkan data International Diabetes Federation 2020, jumlah pengidap diabetes ini terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Duh!

Nah, sepengetahuan kita Beauty, penyakit diabetes ini diklasifikasikan jadi 2 jenis, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Tapi ternyata, tipe diabetes banyak sekali lho. Bahkan American Diabetes Association mencatat kurang lebih ada 12 tipe diabetes. Apa saja?

1. Diabetes Melitus Tipe 1

Dikutip dari klikdokter, diabetes melitus tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas atau organ yang memproduksi hormon insulin mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan tubuh gak bisa menghasilkan insulin, padahal hormon tersebut dibutuhkan untuk mengolah gula darah menjadi energi.

Diabetes jenis ini bisa dijumpai sejak masa anak-anak. Dan, untuk mengatasi gula darah yang terlalu tinggi, penderita diabetes melitus tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari.

2. Diabetes Melitus Tipe 2

Berbeda dengan tipe 1 yang terjadi mulai anak-anak, jenis diabetes tipe 2 ini merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemui pada pasien dewasa. Ini adalah keadaan dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat bekerja dengan baik atau tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.

Penyandang diabetes tipe 2 ini lebih memungkinkan melakukan treatment di rumah dengan cara mengurangi berat badan dan makanan manis, serta melakukan diet dan olahraga yang ketat. Namun ada juga penyandang diabetes tipe 2 yang memerlukan tambahan insulin melalui obat setiap harinya.

3. Diabetes Tipe 3

Penyakit diabetes tipe 3 masih terus diteliti oleh para ahli kesehatan. Sejauh ini diketahui bahwa diabetes tipe 3 berkaitan dengan resistensi insulin. Namun, kondisi tersebut tidak mengakibatkan gula darah melonjak naik, melainkan menyebabkan gangguan daya ingat berupa demensia Alzheimer. Waduh!

4. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah kondisi langka di mana ada masalah dengan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dalam tubuh.

Berbeda dengan diabetes melitus, diabetes insipidus tak berkaitan dengan kadar gula dalam tubuh. Penyandang diabetes insipidus memiliki jumlah urin yang tinggi dan bening karena ketidakmampuan untuk mengontrol jumlah air dalam urin.

Diabetes insipidus ditandai dengan buang air kecil yang sangat sering dan banyak. Jumlah urine yang keluar bisa lebih dari 20 liter per hari. Hal ini menyebabkan penderitanya rentan mengalami dehidrasi dan gangguan elektrolit, yang ditandai dengan pusing, mudah lelah, bahkan penurunan kesadaran.

5. Diabetes Juvenile

Diabetes juvenile atau diabetes remaja adalah bentuk diabetes langka yang ditandai dengan kegagalan pankreas untuk memproduksi insulin karena kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Diperkirakan hanya 5% pasien diabetes yang memiliki bentuk spesifik ini.

Beda jenis diabetes, beda pula cara mengobatinya. Oleh karena itu, terjadinya penyakit tersebut menuntut penderita untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan jenis diabetes mana yang dialaminya. Jika tak ditangani dengan baik, kesemua jenis diabetes tersebut sangat mungkin menyebabkan komplikasi yang bahkan bisa merenggut nyawa.

6. Diabetes MODY

Kepanjangan MODY adalah maturity onset diabetes of the young. MODY adalah bentuk diabetes langka yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, dan sangat menurun dalam keluarga.

MODY disebabkan oleh mutasi (atau perubahan) pada satu gen. Penyebab dan gejala MODY mirip dengan diabetes melitus tipe 2, namun terdapat dua hal yang membedakannya.

Pertama, MODY umumnya terjadi sebelum seseorang berusia 25 tahun (remaja). Kedua, MODY biasanya merupakan bagian dari penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak, karena kondisi ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik.

Oleh karena itu, jika ayah atau ibu mengalami MODY, anak akan memiliki risiko 50% lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang sama.

7. Double Diabetes

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, dikutip dari Klikdokter, double diabetes adalah kondisi yang terjadi saat penderita diabetes melitus tipe 1 mengalami resistensi insulin layaknya yang terjadi pada diabetes melitus tipe 2. Jadi, pada double diabetes, terjadi diabetes tipe 1 dan 2 bersamaan.

Double diabetes membutuhkan pengobatan dan pemantauan yang lebih intensif. Penderitanya berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal kronik.

8. Diabetes yang Berhubungan dengan Steroid

Beberapa orang yang menggunakan obat steroid dapat terus mengembangkan diabetes. Ini dikenal sebagai diabetes yang diinduksi steroid.

Oleh karenanya, jika seseorang mendapatkan pengobatan steroid secara jangka panjang, risiko terjadinya diabetes akan semakin tinggi. Meski begitu, jika pengobatan steroid dihentikan, lama-kelamaan risiko diabetes bisa menghilang.

9. Diabetes Gestasional

Jenis diabetes gestasional ini hanya ditemukan pada ibu hamil. Semua ibu hamil di dunia punya risiko mengalami diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang terdeteksi saat hamil. Umumnya, diabetes gestasional mulai terjadi pada usia kehamilan 24–28 minggu, dan ditandai dengan gula darah setelah makan yang tinggi.

Diabetes gestasional harus ditangani dengan baik untuk mencegah berbagai komplikasi dalam kehamilan dan menurunkan risiko terjadinya persalinan prematur, bayi yang terlalu besar, atau gula darah yang rendah pada bayi saat lahir.

10. Diabetes LADA

LADA merupakan singkatan dari latent autoimmune diabetes of adulthood. Secara sederhana, LADA serupa dengan diabetes melitus tipe 1 yang baru muncul saat seseorang sudah dewasa. Umumnya penyakit ini terjadi saat seseorang berusia 30 tahun ke atas.

11. Brittle Diabetes

Brittle diabetes atau diabetes rapuh adalah  nama yang diberikan dokter untuk diabetes yang sangat sulit dikendalikan. Ini juga disebut diabetes ‘labil’ atau ‘rapuh’.

Tipe diabetes ini hampir selalu dikaitkan dengan diabetes tipe 1. Tapi, ini bukan jenis diabetes yang terpisah, tetapi lebih seperti komplikasi, atau bagian dari penyakit. Karena diabetes apa pun bisa menjadi tak stabil ketika kita tak mengelolanya dengan baik.

Pada brittle diabetes, gula darah kadang bisa melonjak sangat tinggi dan kadang bisa anjlok menjadi sangat rendah. Jenis diabetes ini lebih rentan terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 1 yang mengalami masalah psikologis, seperti gangguan cemas atau depresi.

12. Diabetes sekunder

Terakhir adalah diabetes sekunder, Beauty. Diabetes sekunder adalah kondisi gula darah yang tinggi terus-menerus akibat penyakit lain, seperti sindrom cushing, pankreatitis kronik, dan sindrom polikistik ovarium. Adapun, pengobatan diabetes sekunder adalah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya.

Nah Beauty, itulah jenis-jenis diabetes yang perlu kamu ketahui. Segera cari tahu jenis diabetes yang kamu miliki untuk penanganan yang tepat ya! Semoga informasinya bermanfaat!