Menu

Operasi Caesar Berulang Ternyata Meningkatkan 5 Risiko yang Mungkin Terjadi, Hati-hati Ya Moms...

22 November 2021 18:44 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang menjalani operasi caesar. (Freepik/Wavebreakmedia_micro)

HerStory, Sukabumi —

Terdapat beberapa kondisi medis tertentu yang membuat ibu hamil harus menjalani proses persalinan secara caesar.

Namun ada juga yang memang secara sengaja untuk mendapatkan tanggal yang cantik. Meski begitu, operasi caesar sejatinya tetap memiliki risiko bahkan jika dilakukan berulang. 

Sehingga ada juga ibu hamil ketika anak kedua besar harapannya untuk menjalani persalinan secara normal. Jarak aman yang dianjurkan untuk kehamilan kedua sebenarnya 24 bulan.

Namun setelah 6 sampai 12 bulan pun masih direkomendasikan asalkan sudah berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan. Guna mengurangi berbagai risiko baik bagi ibu maupun janin.

Terlebih operasi caesar berikutnya justru memakan waktu yang lebih lama dan rumit. 

Lantas apa saja risiko yang mungkin terjadi akibat menjalankan operasi caesar berulang kali? Seperti dilansir dari berbagai sumber (22/11/2021), berikut 5 diantaranya.

1. Adhesi

Adhesi yaitu perlengketan jaringan akibat terbentuknya jaringan bekas luka (parut). Pada wanita yang sudah menjalani beberapa kali tindakan caesar, adhesi bisa terjadi antara rahim dengan kandung kemih yang bahkan bisa merusak kedua organ tersebut. 

Selain dapat menyebabkan nyeri panggul dan sulit buang air kecil, kondisi tersebut bisa berujung pada gangguan kesuburan serta sulit melahirkan secara caesar. 

2. Pengangkatan Rahim

Tak menutup kemungkinan tindakan pengangkatan rahim bisa dilakukan karena risiko perdarahan hebat setelah melakukan beberapa kali operasi caesar meningkat.

Lantaran perdarahan hebat tentunya bisa mengancam nyawa sehingga diperlukan tindakan ini agar perdarahan dapat dikendalikan.

3. Ruptur Uteri

Ruptur uteri atau robekan rahim bisa terjadi karena luka bekas operasi sebelumnya pada dinding rahim menjadi semakin tipis. Sehingga bisa berisiko terjadinya robekan rahim yang bisa membahayakan ibu dan janin.

4. Gangguan Plasenta

Gangguan plasenta mungkin saja terjadi akibat operasi caesar yang berulang.

Kondisi ini membuat plasenta di kehamilan berikutnya tumbuh terlalu dalam dekat dengan luka bekas caesar sebelumnya pada dinding rahim atau plasenta yang menutupi jalan lahir bayi sebagian bahkan seluruhnya. 

5. Gangguan Pernapasan pada Bayi

Bayi yang lahir secara caesar sebelum usia 39 minggu cukup sering mengalami kejadian ini. Bahkan risiko ini bisa meningkat pada operasi caesar berikutnya. 

Bukan cuma gangguan pernapasan, penggunaan obat bius juga bisa berdampak pada kondisi bayi lahir dengan gangguan tertentu dan nilai apgar atau pemeriksaan fisik bayi sehat dan bugar yang rendah.