Menu

Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker? Ternyata Ini Lho Penjelasannya...

29 November 2021 15:25 WIB

Ilustrasi wanita yang memijat payudara. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Banyak orang beranggapan bahwa bra kawat bisa jadi adalah salah satu penyebab kanker payudara karena aliran darah di daerah payudara mungkin gak optimal. Bahkan ada teori juga yang mengatakan bahwa bisa menghalangi cairan kelenjar getah bening.

Teori tersebut terdengar cukup masuk akal. Walau begitu, mari kita memahami dulu bagaimana sistem limfatik bekerja sebelum meyakini teori-teori tersebut.

Dilansir dari Livestrong, kata Deanna Attai, MD, profesor klinis bedah dan anggota UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center, mengatakan sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfatik (yang mirip dengan pembuluh darah) cairan limfatik, dan kelenjar getah bening.

"Cairan limfatik bersirkulasi melalui pembuluh limfatik dan kaya akan sel kekebalan yang dikenal sebagai limfosit, yang penting dalam respons tubuh terhadap bakteri dan virus. Kelenjar getah bening, yang ada di seluruh tubuh, berfungsi sebagai filter untuk cairan limfatik," tutur dia.

Sistem limfatik juga berfungsi untuk mempertahankan kadar cairan dalam tubuh dan mengangkut nutrisi dari usus ke aliran darah.

"Saluran limfatik juga tempat tubuh membuang bakteri, virus, dan bahkan sel kanker," ucap Marisa Weiss, MD, pendiri dan kepala petugas medis Breastcancer.org.

Kelenjar getah bening di ketiak yang akan menyaring 'sampah' ini. Lalu, sistem kekebalan akan menyerang apa pun di kelenjar getah bening yang tak semestinya ada di sana.

Dengan demikian, apakah penggunaan bra kawat yang kaku dan ketat akan menghalangi aliran cairan kelenjar getah bening?

Untungnya, wanita bisa bernapas lega. Karena faktanya, cairan limfatik tetap beredar, bahkan saat kamu mengenakan pakaian yang memberi tekanan pada saluran limfatik lho, Beauty.

Bahkan, sebuah studi September 2014 di Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention menetapkan bahwa tak ada aspek pemakaian bra (termasuk ukuran cup, jumlah jam per hari dipakai, dan jenis bra yang dipakai) yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

"Tak ada bukti ilmiah bahwa bra berkawat menyebabkan kanker," tutur Dr. Attai. "Jika seorang wanita merasa nyaman dengan bra berkawat, saya tidak menyadari ada kerugiannya."

Namun jika seorang wanita baru saja melahirkan dan menyusui, sebaiknya hindari penggunaan bra kawat untuk sementara waktu ya. Hal itu karena payudara banyak berubah saat memproduksi ASI sehingga seringkali kawat bra dapat bergeser dan berada di jaringan payudara alih-alih menopangnya.

"Rekomendasi saya adalah tidak memakai bra dengan kawat di bawah karena bisa memberikan tekanan yang signifikan pada saluran susu dan menyebabkan penyumbatan, yang dapat menyebabkan mastitis," kata Mary Lou Judas, IBCLC, perawat terdaftar dan konsultan laktasi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center.

Hal tersebut pada gilirannya dapat mengurangi suplai susu. Di sisi lain, mastitis juga bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, gejala seperti flu, hingga kemungkinan infeksi.

Lihat Sumber Artikel di Dewiku.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Dewiku.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.