Menu

Kata Zabrina Raissa Soal Cara Gaet ‘Passive Income’ dari Investasi, Apa Saja?

01 Desember 2021 17:25 WIB

Zabrina Raissa, selaku Crypto & Stock Enthusiast. (Instagram/@zabrinaraissa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, memiliki kesadaran akan kondisi keuangan haruslah dimiliki oleh setiap orang, tak terkecuali bagi kita kaum Hawa. Nah, salah satu contohnya gak melulu harus mengurangi pengeluaran karena kurangnya pendapatan. Tetapi, bagaimana seseorang bisa mendapatkan sumber penghasilan lain. Dan, di sinilah pentingnya bagi kita untuk memiliki passive income. Adapun, yang dimaksud passive income di sini adalah uang yang masuk tanpa harus berkerja.

Hal ini pun diamini oleh Zabrina Raissa, selaku Crypto & Stock Enthusiast. Zabrina menilai, dengan passive income, wanita akan tetap menghasilkan uang bahkan even sedang tidur sekalipun. Dan, hal ini bisa dilakukan dengan berinvestasi dalam hal yang kita suka. Seperti misalnya saham, reksadana, Kripto, dan masih banyak hal lainnya.

“Aku setuju banget, kita sebagai wanita disamping punya active income sendiri, penting juga punya passive income. Pemikiran akan masa depan terkadang membuat kita merasa cemas, tapi juga bisa membuat kita semakin bersemangat dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Tapi, jika kita memiliki passive income, itu memberikan harapan untuk bisa hidup lebih bahagia di masa depan karena masih ada penghasilan meskipun saat tak bekerja,” tutur Zabrina, saat sesi webinar ‘Women & Financial Wellness’ yang digelar Tokocrypto, sebagaimana dipantau HerStorykemarin.

Zabrina pun mengatakan, sebagai seorang wanita, kita juga perlu mandiri secara finansial, karena pada dasarnya semua orang harus mandiri secara finansial tanpa melihat status sosial dan jenis kelamin. Menurutnya, menjadi seorang wanita mandiri secara finansial lebih baik dimulai sedini mungkin sejak masa lajang.

Zabrina melanjutkan, bagi wanita yang belum menikah, nantinya kamu gak bergantung secara finansial ke orang lain, seperti orang tua atau saudara. Dengan begitu, kamu bisa melakukan segala rencana yang ingin dilakukan. Sementara, bagi wanita yang sudah menikah, jika kamu mandiri secara finansial, itu akan memberimu kekuatan yang serupa, yaitu gak bergantung pada suami. Bahkan kamu bisa membantu meringankan bebannya.

“Terkait wanita yang mandiri secara finansial, kita butuh juga bagaimana caranya untuk mengelola keuangan kita dengan baik. Bagi wanita single, mandiri secara finansial ini dapat memberikan kekuatan untuk tak bergantung sama sekali kepada orang lain, termasuk orang tua. Sementara, bagi wanita yang sudah menikah, jika kamu mandiri secara finansial, itu akan memberimu kekuatan yang serupa, yaitu gak bergantung pada suami. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memiliki berbagai tujuan hidup dan dapat melakukan rencana-rencana yang sesuai dengan passion,” jelasnya.

Selain menabung, seorang wanita yang mandiri secara finansial juga harus bisa memahami dan menyisihkan penghasilannya untuk diinvestasikan. Investasi juga dapat diartikan sebagai jaminan masa depan yang cerah karena keuangan menjadi lebih terukur dan terarah.

“Gak hanya di instrumen investasi mana aja ya, mengelola keuangan dengan baik itu dibutuhkan untuk money manajement supaya ketika kita berinvestasi dengan kita mandiri, kita juga bisa konsisten untuk mengalokasikan uang yang kita miliki untuk bisa kita taruh ke instrumen-instrumen yang akan kita kelola, seperti lets say di Cryptocurrency dan juga mungkin ada instrumen investasi lainnya. Dan menurut aku, dengan kita mandiri secara finansial kita tentunya gak bergantung sama orang lain. Karena kita gak pernah tahu ya the next akan terjadi seperti apa. Nah dengan kita mandiri, kita bisa tetap sustain lah,” beber Zabrina.

Dikatakan Zabrina, saat seorang wanita mencoba untuk berinvestasi, ada beberapa hal penting harus diperhatikan, salah satunya adalah soal investment planning. Kemudian, yang tak kalah penting lagi adalah menetapkan tujuan atau golas kita sebelum memulai investasi. Apakah untuk mempersiapkan biaya pernikahan, biaya liburan atau mempersiapkan dana pensiun. Setelahnya, barulah tentukan mana produk investasi yang paling sesuai dengan tujuan juga profil resiko, karena investasi merupakan ‘alat’ atau kendaraan untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

“Kalau aku sih beberapa ada yang aku highlight, misal aku mau investasi itu investment planning paling penting. Karena biar tahu juga goals kita itu untuk apa. Kan kita harus buat profer lah ya, biar kita bisa achive goals yang kita inginkan. Karena ketika kita gak tahu kan goals kita apa, gak mungkin kita akan kerja kerasuntuk mencapai hal tersebut. Kemudian, kita juga harus menentukan mau investasinya, mau jangka waktu pendek, medium, dan long term, itu pasti setiap orang akan berbeda-beda, baik cara dan juga style mereka. Mungkin sebenarnya beberapa ada istilah trader, investor, bahkan kita kenal ada scalper, ada swing juga. Karena kan setiap orang, mungkin kita yang pengen lebih ke arah yang lebih aman. Kalau aku melihat investasinya mungkin ke instrument yang aman, dalam artian seperti saham blue chip.. Karena kan kalau investasi Kripto itu memang secara size-nya juga besar dan lain sebagainya. Karenanya penting juga bagi kita untuk menetapkan investasinya mau long term kah, medium kah, atau shot term kah, jangan sampai kita juga terkecoh dengan diri sendiri, tadinya rencana investor, lalu kebalik jadi trader, trus akhirnya malah buyar gitu. Bahkan golas yang udah kita tetapin di awal bahkan gak tercapai. Itu juga jangan sampai terjadi demikian,” terang Zabrina.

Zabrina melanjutkan, dalam berinvestasi, kita pun jangan lupa untukmemahami jika investasi itu beresiko atau dalam artian ada resiko kerugian yang mungkin terjadi. Itu sebabnya dalam investasi terdapat istilah profil resiko (risk profile). Adapun, risk profile ini terkait tingkat toleransi terhadap resiko, atau sejauh mana seorang investor bisa menerima kerugian yang mungkin terjadi dalam investasi.

Risk profile juga sangat sangat penting, karena setiap individu itu punya risk profile yang berbeda-beda. Mungkin aku sendiri orangnya lebih ke konservatif. Kan ada juga orang yang gak bisa nerima kerugian jadi malah stress atau malah jadi buruk lah buat kondisi psikologis dia. Jadi itu penting sekali untuk bisa diketahui. Dan yang penting psikologi juga bermain, jangan sampai kita juga gak capai goals kita sendiri. Kalau aku sih lebih ke pondasi yang paling kuat adalah goals kita mau kemana gitu, supaya kita tahu bagaimana kita achive goals tersebut.

Lebih jauh, Zabrina pun menekankan pentingnya kenapa wanita juga harus punya instrument investasi. Ia pun beranggapan, saat ini sudah banyak porsi gender wanita yang melakukan investasi. Ia pun menyarankan, sebagai wanita, kita jangan berpikir bahwa hanya karena gender, maka pendidikan itu gak penting. Jadi, kata dia, investasi ke diri sendiri juga sangat-sangat penting sekali.

“Menurut aku investasi bagi wanita berkaca di tahun ini dan kemarin, banyak banget porsi gender wanita. Mereka udah pada melek investasi, karena udah digitalisasi. Semuanya udah pada online. Dan aku bersyukur sekali karena teman-teman di sekeliling aku sudah banyak yang tahu instrument-instrumen investasi, artinya literasi instrumen investasi ini udah lumayan juga, dan berjalan dengan baik. Yang gak kalah penting lagi sebenarnya, balik lagi, kita sebagai wanita jangan hanya karena gender itu berpikir bahwa pendidikan itu gak penting. Jadi investasi ke diri sendiri juga sangat-sangat penting sekali. Kemudain, kalau ditanya apa tips berinvestasi bagi pemula, mungkin terkait hal penting tadi, sebelum memulai investasi kita perlu memiliki tujuan yang jelas, yang setidaknya mencakup tujuan, target dana, dan jangka waktu investasi. Kita juga harus kenali diri kita sendiri. Harus hitung secara historical kira-kira return yang paling terbaik dan memang sesuai dengankapasitas kita, baik uang yang akan kita tanamkan juga dan lain sebagainya. Jadi bener-bener itu harus kita perhatikan,” pungkas Zabrina.

So, kamu tertarik memulai investasi seperti Zabrina Raissa ini, Beauty?