Ilustrasi wanita mengalami kekerasan. (Pinterest/ncadv.org)
Banyak orang yang pernah mengalami kekerasan mental atau fisik menjadi trauma. Terlebih jika kekerasan itu dilakukan oleh seseorang yang sangat kamu sayang dan percayai.
Ingatlah, kekerasan mental dan fisik dapat berakibat fatal. Itu dapat membuatmu merasa gak pantas mendapatkan cinta, hingga menyerah pada hidup.
Oleh karena itu, dilansir dari media sindikasi Akurat.co, berikut beberapa tanda yang sangat mencolok yang harus diperhatikan.
Jika pasangan telah menunjukkan tanda-tanda posesif yang ekstrem, kamu perlu segera mempertimbangkan kembali hubunganmu dengannya.
Posesif artinya dia gak mempercayai kamu. Pasangan hanya ingin kamu menghabiskan waktu bersamanya saja. Dia tidak ingin kamu berbicara dengan orang lain tanpa persetujuannya. Dia selalu cemburu, sehingga berusaha mengisolasi kamu dari orang lain.
Pasangan kamu sering melanggar batas normal yang kamu pertahankan dalam hubungan. Batasan sangat diperlukan untuk memungkinkan kedua individu tumbuh dan memiliki ruang yang sehat. Namun, jika pasangan kamu gigih dan keras kepala untuk mendiskreditkan batasan kamu, maka kemungkinan besar dia akan menjadi kasar di kemudian hari.
Pasangan kamu menunjukkan kendali penuh atas kamu dan tindakanmu. Terlepas dari protes halusmu, dia akan mencoba memanipulasi beberapa aspek kehidupan dan hubunganmu, seperti keuangan, emosi, kondisi mental, dan lain-lain. Hal ini dilakukannya karena dia mungkin menganggapmu tidak mampu membuat keputusan sendiri. Mengontrol kamu juga merupakan tanda bahwa pasangan sangat cemburu dan skeptis terhadapmu.
Dia mungkin gak menyentuhmu secara fisik, tetapi tindakannya menunjukkan sebaliknya. Gerakan agresif seperti menghancurkan atau melempar barang, meninju tembok, tatapan galak adalah indikasi kuat bahwa dia gak tahu cara menangani amarahnya. Masalah kemarahan seperti itu dapat merusak kesehatan mentalmu.
Dia cenderung menunjukkan perilaku yang sangat menakutkan ketika kamu bertanya di mana dia sepanjang hari. Sikap tertutup seperti itu berarti dia gak ingin memberi tahu kamu apa yang telah dilakukannya.
Intinya, dia tidak mau berbagi kehidupannya denganmu. Selain ketidakpercayaan yang luar biasa, dia juga sering mengabaikanmu saat kamu membutuhkannya. Jadi, jelas bahwa dia tidak cukup peduli padamu dan memandangmu hanya sebagai tempat untuk melampiaskan frustrasinya saja.
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.