Kunyit. (Unsplash/Edited by HerStory)
Kunyit jenis kunyit putih rupanya memiliki berbagai manfaat untuk mencegah beragam penyakit daam tubuh.
Rempah dengan nama latin Curcuma Zedoaria ini bisa dimanfaatkan dimulai dari daun, daging hingga akarnya.
Dilansir dari Journal of Pharmacy and Pharmacology, kunyit putih kerap dimanfaatkan untuk pengobatan India (Ayurveda), seperti penyakit diare, gangguan pencernaan, hingga kanker.
Berikut adalah berbagai manfaat kunyit putih untuk kesehatan bagi tubuh, dilansir dari berbagai sumber, Senin (13/12/2021).
Selain berfungsi sebagai bumbu dapur, kunyit putih yang kaya akan kandungan curcumin juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan jantung.
Kesehatan selaput tipis atau endotel pada jantung yang berfungsi sebagai pengatur tekanan darah dapat ditingkatkan dengan curcumin pada kunyit putih.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa beragam bakteri, salah satunya E.coli dalam tubuh dapat dilawan dengan kandungan antimikroba dalam kunyit putih. Selain itu, kunyit putih maupun kunyit kuning juga berperan sebagai anti jamur yang ampuh.
Berbagai jamur dalam tubuh dapat memicu timbulnya beragam penyakit seperti sepis, bisul, serta impetigo.
Luka bakar, iritasi, maupun peradangan pada kulit dapat diredakan dengan agen anti-inflamasi yang terkandung dalam kunyit putih.
Di samping itu, manfaat kunyit putih juga ampuh dalam mengeluarkan zat beracun dalam tubuh yang memicu nyeri sendi dan rematik. Dengan adanya sifat diuretic ini, kelebihan cairan pada persendian dapat dibuang.
Tingkat keasaman pada lambung dapat dikontrol dengan mengonsumsi tepung yang berasal dari akar kunyit putih.
Meski begitu, pengobatan alami ini masih perlu diimbangi dengan pengobatan lain karena masih diperlukan penelitian lebih dalam.
Lendir yang menggumpal pada saluran pernapasan akibat batuk maupun pilek tentu sangat mengganggu.
Gangguan ini rupanya dapat diringankan dengan mengkonsumsi kunyit putih yang dicampur dalam teh hangat atau menggunakannya dalam masakan.
Senyawa curcuminoids pada kunyit putih memiliki system kerja menyerupai antihistamin yang berfungsi untuk menghambat peradangan yang timbul akibat aktivitas protein. Dengan begitu, zat kimia yang memicu alergi pada kulit dapat dicegah.