Menu

Cerita Perjuangan Promil Bayi Tabung Dea Ananda dan Ariel Nidji, 12 Tahun Menanti Momongan

13 Desember 2021 13:00 WIB

Tepat di tanggal 12 Desember 2021 Dea Ananda dan Ariel mengumumkan berita bahagianya yakni menjadi calon orang tua setelah penantian 12 tahun. (Bocah Indonesia/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Kebahagiaan tengah menyelimuti pasangan selebriti Dea Ananda dan Ariel Nidji. Setelah penantian 12 tahun lamanya, akhirnya Dea kini telah berbadan dua.

Kabar bahagia tersebut diumumkan pada tanggal cantik 12 Desember 2021 kemarin. Pasangan yang menikah sejak tahun 2009 itu berhasil mendapatkan momongan setelah melalui proses panjang program hamil melalui proses IVF atau bayi tabung.

Awal Mula Program Hamil

Pada tahun 2018 lalu, Dea dan Ariel memutuskan untuk melakukan program hamil dengan serius. Sudah berkonsultasi dengan beberapa dokter, namun sayangnya belum menemukan dokter yang cocok.

“Karena sebelumnya kan ngalir-ngalir aja dan di 2018 ada nih proses yang belum kita coba. Dan hal-hal yang belum kita coba adalah kita bener-bener ngecek ke dokter buat program hamil. Dokter yang pertama kali kita coba itu di akhir Desember 2018. Namun saat itu membuat kita down, mungkin karena dokter saat itu kurang tepat menjelaskan ke kami,” Kata Dea.

“Kita coba ikutin serangkaian prosesnya dan kita ikutin fasenya tapi ga berhasil. Setelah itu dokter menawarkan untuk proses inseminasi tapi kita memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu,” sambung Dea.

Setelah istirahat selama satu tahun, akhirnya Dea dan Ariel bertemu dengan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dan memutuskan untuk kembali berjuang memiliki momongan. Di PFBI, bukan hanya Dea saja yang diperiksa, tetapi Ariel juga mendapat kesempatan untuk memeriksakan kesuburannya.

“Jadi biasanya kita kalo periksa yang difokusin cuma Dea nya aja di sebelum-sebelumnya, tapi pas di Bocah Indonesia ada program buat suami juga. Kita berasa nyaman banget," beber Ariel.

Kendala yang Dialami

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, diketahui bahwa Dea Ananda mengalami PCOS atau polycystic ovarian syndrome, hidrosalphing, dan endometeriosis. Sementara Ariel mengalami gangguan kesehatan hormonal dan kemudian dilakukan terapi selama kurang lebih tiga bulan.

Proses Bayi Tabung

"Langkah awal yang kami lakukan yaitu HDLO, dilakukan pengangkatan tuba dan lesi endometriosis, 3 bulan setelahnya dilakukan IVF. Membutuhkan 3 bulan persiapan sebelum IVF, dan membutuhkan 9 bulan sebelum akhirnya bisa embryo transfer," ujar dr Cynthia Agnes, BMedSc, Sp.OG yang mendampingi Dea Ananda.

Kemudian, dr. Cynthia pun memaparkan bahwa setelah perjuangan gagal 4 kali, proses persiapan frozen embryo transfer (FET) pun berhasil dan 2 minggu berselang, test pack menunjukkan hasil positif disokong dengan hasil beta-HCG yang cukup tinggi.

Sementara untuk kondisi Ariel, dr Tiara Kirana Sp.And menjelaskan bahwa ada gangguan kesehatan hormonal yang dialami oleh Ariel dan kemudian dilakukan terapi selama kurang lebih tiga bulan karena ada permasalahan pada sperma.

"Dari anamnesa diketahui pola hidup yang dapat berdampak keseimbangan pada hormonal. Kemudian dilakukan pemeriksaan beberapa hormon yang dapat mempengaruhi sperma. Setelah diketahui fungsi testis masih aman dan gangguan keseimbangan hormonal apa yang bermasalah baru diterapi dengan obat-obatan. Lalu pemantauan perkembangan sperma setiap bulan hingga bulan ke 3 dari permulaan terapi,” terang dr. Tiara

Pesan dari Dea dan Ariel untuk Pejuang Dua Garis

Dea dan Ariel menyampaikan pesan serta mengajak pasangan suami istri yang sedang berjuang bersama dalam program kehamilan untuk selalu semangat dan terus percaya. Karena dari percaya pasti akan selalu ada jalan.

"Jika ingin istirahat dalam program kehamilan, boleh berhenti dulu untuk istirahat. Manfaatkan waktu bersama. Karena setiap orang memiliki fase yang berbeda-beda. Yang penting enjoy the proccess,
 timpal Dea dan Ariel.