Menu

Kalimat 'Sekali Selingkuh akan Tetap Selingkuh', Orang yang Selingkuh Bisa Berubah? Ternyata...

16 Desember 2021 20:05 WIB

Ilustrasi perselingkuhan (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Saking banyaknya kasus perselingkuhan, banyak masyarakat yang menanamkan kalimat 'sekali selingkuh akan tetap selingkuh' di otak mereka. Jadi, apabila suatu saat mereka menghadapi hal yang gak mengenakan seperti itu, pola pikir seperti itulah yang akan terus ditanam dalam pikirannya. 

Tapi, benarkah ungkapan tersebut?

Psikoterapis Tammy Nelson mengatakan bahwa memang ada orang dengan tipe demikian, tetapi ada juga yang hanya melakukan perselingkuhan satu kali saja.

"Orang-orang telah mencoba memasukkan perselingkhan ke dalam kategori, tetapi saya pikir ada berbagai jenis dan kebutuhan serta alasan yang berbeda untuk selingkuh," kelas Nelson, dilansir Insider.

Menurutnya, faktor tertentu dapat memengaruhi motivasi perselingkuhan, seperti bagaimana perasaan mereka dalam hubungannya dengan pasangan, atau terhadap diri mereka sendiri pada saat tertentu.

Seseorang dapat selingkuh ketika mereka kurang percaya diri, lalu mendapat perhatian dari orang lain sehingga membuat mereka merasa penting dan diinginkan.

"Seorang peselingkuh mungkin juga sedang dendam pada pasangannya," sambung Nelson.

Tetapi keadaan itu tak konstan dan dapat berubah, jadi gagasan bahwa setiap orang yang berselingkuh pasti akan melakukannya lagi tak selalu benar, tegas Nelson.

Pada saat yang sama, seseorang yang gemar selingkuh memang ada. Tetapi mereka cenderung melakukannya karena memang kepribadian mereka seperti itu.

"Ada ketidakmampuan untuk berkomitmen pada monogami (menjalin hubungan dengan satu orang), tetapi juga tidak cukup jujur untuk meminta open relationship," imbuh Nelson.

Selain itu, tipe orang-orang seperti itu juga bisa jadi memiliki gangguan keterikatan atau narsisme, yang akan menganggap perselingkuhan bukan masalah besar bagi mereka.

"Kebutuhan mereka akan perhatian dan kekaguman tidak pernah berakhir," kata psikolog klinis Candace V. Love.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.