Menu

Catat! Ini Panduan Nutrisi Bagi Penderita Kanker, Jangan Sampai Malnutrisi!

17 Desember 2021 13:30 WIB

Ilustrasi pasien kanker (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, seperti orang sakit lazimnya, penderita kanker pun bisa kehilangan nafsu makan. Terlebih jika ia sedang menjalani tahap kemoterapi, energi tubuh seolah terkuras habis untuk berperang melawan sel kanker.

Dalam kondisi seperti ini, seorang penderita kanker akan kekurangan nutrisi. Sehingga, berat badannya terus menurun drastis. Padahal dalam tahap penyembuhan, kebutuhan nutrisi penderita kanker dua kali lipat lebih tinggi dari orang sehat. Kecukupan nutrisi sangat penting bagi penderita untuk tetap bertahan.

Dokter Spesialis Gizi, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi., pun mengatakan, penyebab penderita kanker tak nafsu makan karenasel kanker sendiri dapat memicu tubuh untuk meredakan peradangan. Nah, salah satu cara meredakan peradangan itu adalah tubuh mengeluarkan badai sitokin. Badai sitokin yang dilakukan tubuh ini menekan otak untuk menurunkan nafsu makan.

"Di sisi lain sitokin yang banyak itu menekan nafsu makan di otak. Di otak ada bagian yang namanya hipotalamus. Kalau sitokinnya tinggi, hipotalamus itu ditekan, sehingga keinginan makan hilang," tutur dr. Dedyanto, saat sesi webinar tentang Kanker Payudara, sebagaimana dipantau HerStory, beberapa waktu lalu.

dr. Deddy bilang, akibat keinginan makan yang hilang, maka penderita kanker sangat rentan mengalami gangguan gizi. Hal ini akan memengaruhi banyak hal, termasuk intervensi terapi kanker.

"Gizi itu seringkali penanganannya terlambat. Biasanya pasien sudah masuk ke status gizi yang sangat buruk sehingga pengobatan kankernya terganggu," kata dr. Deddy.

Dikatakan dr. Deddy, gangguan gizi atau malnutrisi pada penderita kanker terjadi akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan nutrisi dan asupan makan yang cukup.

Adapun, lanjut dia, tanda bahwa pasien kanker mengalami gangguan gizi adalah adanya penurunan berat badan dengan jumlah minimal 5am waktu 6 bulan dari berat badan normal.

Dan, menyoal nutrisi dan makanan yang baik untuk penderita kanker sendiri, dr. Deddy bilang, makanan tersebut haruslah mengandung makro dan mikro nutrien yang beragam.

“Makro nutrien itu adalah karbohidrat, protein, lemak, secara umum dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif besar. Sementara, mikro nutrien itu vitamin dan mineral. Jadi baiknya untuk warrior, survivor, atau orang biasapun harus bisa hidup sehat jangan dari karbohidrat saja, atau makan buah saja, daging doang, jangan. Karena keberagaman itu harus dipenuhi. Mikro dan makro nutirien harus ada tiap hari dalam konsep ‘piring makanku’,” papar dr. Deddy.

Lantas, seberapa banyak kebutuhan gizi penderita kanker? Apakah kebutuhan gizinya sama dengan orang normal?

Terkait hal ini, dr. Deddy menjelaskan bahwa penderita kanker punya rincian kebutuhan gizi yang harus diperhatikan

Dari sisi kalori, penderita kanker membutuhkan peningkatan kebutuhan asupan kalori menjadi 30-35 kkal/kbBB/hari. Lalu untuk kebutuhan proteinnya, penderita kanker seharusnya melakukan peningkatan kebutuhan protein menjadi 1,2 - 2 gram/kkBB/hari bahkan sampai 2,5 gram/kkBB/hari.

Selain itu, penderita kanker juga membutuhkan peningkatan kebutuhan BCAA (Ile, Val, Leu). Lalu, kebutuhan lemak energi dari lemak yang dibutuhkan penderita kanker yaitu 30-50 persen dari total kebutuhan harian. Terutama, diharuskan untuk meingkatkan kebutuhan asam lemak omega-3.

"Malnutrisi pada penderita kanker itu menurunkan efektivitas terapi dan meningkatkan komplikasi. Makanya pemberian nutrisi dengan jumlah, jenis dan cara yang tepat akan menunjang keberhasilan terapi kanker," pungkas dr. Deddy.