Ilustrasi menegur anak. (Freepik/karlyukav)
Tak ada anak yang sempurna, wajar jika ia kerap berperilaku buruk sampai membuat Moms tersulut emosi.
Namun bukan berarti kita bisa membiarkannya, justru harus segera membenahi perilaku tersebut sebelum berubah menjadi kebiasaan buruk.
Untuk mengatasinya, meluapkan amarah bukanlah cara terbaik untuk mendisiplinkannya dari kebiasaan buruk. Terlebih orang tua merupakan role model utama bagi anak. Sehingga orang tua pun harus bijak dalam mendidiknya agak tak ditiru anak dikemudian hari.
Maka dari itu, melansir dari Parenting NY Timers (22/12/2021), berikut 4 cara mengubah kebiasaan buruk anak. Gak perlu pakai urat pokoknya ya, Moms.
Memarahi dan mengomeli anak bukanlah cara efektif memperingati perilaku buruk anak. Justru memicu anak semakin jadi ingin melakukannya karena merasa tertantang.
Ketika anak berperilaku buruk, cara selanjutnya untuk mengubah perilaku tersebut dengan mengidentifikasi sikap positif dari kebiasaan buruk tersebut. Jika sudah teridentifikasi, Moms juga akan semakin mudah untuk mengajaknya agar berperilaku positif. Tak lupa, Moms juga harus terus menggali sikap positif yang harus ditanamkan padanya.
Moms, anak cenderung lebih menikmati waktu bermain. Nah, cara lain untuk mengubah perilaku buruknya dan meningkatkan perilaku baiknya bisa dengan menggunakan cara membuatkan permainan untuknya.
Misal, ketika anak kedapatan tak mau membereskan mainannya, Moms bisa membuatkan permainan sebuah kontes siapa yang bisa dengan cepat merapihkan mainan tersebut akan mendapatkan waktu tambahan untuk bermain keesokan harinya.
Tahukah Moms, bahwasannya kalimat positif yang meluncur dari mulut orang tua bisa berdampak pada perilaku anak? Gagasan ini disebut sebagai "Tangkap mereka menjadi baik".
Bilamana anak melakukan sesuatu entah itu baik atau buruk, kalimat yang harus diberikan pada anak adalah sesuatu yang positif namun tetap memerhatikan, kalimat yang digunakan bertujuan untuk mendidiknya bukan membuatnya menjadi besar kepala akan pujian ya, Moms.