Ilustrasi anak menjadi keras kepala. (Freepik/master1305)
Moms, penyebab anak menjadi keras kepala bisa dipicu oleh faktor pola asuh orang tua yang kurang tepat. Sehingga jika anak menjadi pribadi keras kepala, hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah instrospeksi diri.
Pribadi keras kepala adalah kepribadian yang mana tak ingin mengubah bahkan menolak pikiran terhadap keputusan yang sudah dibuat. Sederhananya, pribadi ini menuntut agar keinginannya dapat terpenuhi.
Sejatinya pola asuh orang tua sangat berperan penting dalam membentu kepribadian anak, maka dari itu tak menutup kemungkinan pola asuh yang dianggap benar justru keliru karena berdampak pada terbentuknya pribadi keras kepala pada anak.
Sebagaimana yang disampaikan Psikolog Elly Risman, yuk simak 6 hal yang dilakukan orang tua berikut ini rupanya bisa membentuk anak menjadi keras kepala seperti dikutip dari Talkparenting (27/12/2021)
Moms selalu menuruti permintaan anak secara perlahan bisa membuatnya menjadi sosok keras kepala. Untuk menanganinya, Moms bisa memberikan target memenuhi keinginan anak misalnya setiap satu bulan sekali.
Memberinya bentakan ketika salah sebenarnya tak akan membuatnya jera dan displin. Justru akan meninggalkan kesedihan dan rasa jengkel pada anak. Sehingga cara terbaik untuk menangani anak yang berbuat salah dengan memberikannya pemahaman bahwa yang dilakukannya itu salah.
Mendisiplinkan anak dengan cara otoriter seperti harus menuruti ucapan orang tua agar bisa menjadi anak yang diharapkan orangtua justru bisa memicu anak menjadi keras kepala nantinya. Sebab didikan yang keras juga bisa meninggalkan kesan buruk dan jengkel pada anak.
Setiap orang tua tentunya memiliki ekspektasi pada anaknya, namun jika apresiasi yang diberikan pada anak minim kelak juga bisa membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala.
Selalu diingat bahwasannya orang tua adalah role model utama bagi anak dan anak merupakan peniru ulung. Apabila orang tua berbicara dengan nada keras, tak menutup kemungkinan ia pun akan melakukan hal serupa untuk menyelesaikan masalahnya.
Sejatinya sampai kapan pun anak akan selalu membutuhkan perhatian dari orangtuanya tanpa mengenal usianya. Kondisi ini juga bisa memicu anak kedepannya menjadi sosok yang keras kepala karena kurangnya perhatian.