Menu

6 Ahli Wanita di Bidang Kesehatan dan Bencana, Inspiratif Banget!

02 Januari 2022 12:05 WIB

Doctor at hospital. (Unsplash/Walter Otto)

HerStory, Kuningan —

Hingga saat ini padahal sudah 76 tahun sejak Indonesia merdeka masih saja banyak wanita di Indonesia yang belum mendapatkan hak kesetaraan gender baik di lingkungan rumahnya maupun di lingkungan kerjanya. Padahal hingga saat ini sudah banyak banyak wanita yang membuktikan jika seorang wanita juga tak kalah kemampuannya dari seorang lelaki.

Hal ini bisa dibuktikan ketika di Indonesia sedang chaos oleh covid-19 dan bencana alam banyak wanita yang kerap ikut memberikan informasi kepada Wanita-wanita hebat ini berasal dari latar belakang dan pendidikan yang berbeda-beda, ada yang dokter hingga ahli geologi. Untuk tim Herstory rangkum 6 Wanita Hebat yang ahli menyampaikan informasi di bidang kesehatan dan bencana

1.Dwikorita Karnawati

Wanita yang mengisi jabatan Badan Meteorologi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) itu kerap kali membeberkan informasi tentang perkiraan cuaca yang akan melanda Indonesia. Selain itu, Dwikorita yang menjabat sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di Universitas Gadjah Mada (UGM) pernah membagikan keadaan Jakarta yang dilanda hujan ekstrem pada 12 November lalu di  Konferensi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia. 

Dalam pemaparannya itu, wanita hebat yang juga peraih gelar PhD dari Leeds University, Inggris, itu memberitahukan bagaimana cara mitigasi menghadapi dampak perubahan iklim yang terjadi di Indonesia pada hidrometeorologi ekstrem.an Hal itu disampaikan Dwi karena pentingnya upaya untuk menangani cuaca ekstrem di wilayah Indonesia karena Indonesia berkaitan dengan kompleksitas meteorologi, iklim, dan cuaca.

2. Andiani

Wanita hebat ini berprofesi sebagai  Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Karena latar belakang dari pekerjaannya, Andiani sering memaparkan informasi tentang potensi bahaya aktivitas dari gunung berapi.

Wanita ini juga ternyata mantan Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL). Berkaitan dengan peristiwa Gunung Semeru pun, ia meminta masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Semeru karena bahanya terjangan lahar panas. Andiani pun baru-baru ini mengingatkan tentang adanya peluang pada kenaikan aktivitas terhadap Gunung Awu di Sulawesi Utara.

3. Hanik Humaida

Wanita yang berprofesi sebagai Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta ini pada tahun lalu selalu memberikan informasi tentang aktivitas gunung Merapi yang Mei tahun lalu sampai memuntahkan lava pijar.

Bukan itu saya, Hanik juga menginformasikan tentang Gunung Merapi yang meluncurkan awan panas dengan jarak luncur hingga 1.600 meter. Hanik juga memberikan informasi mengenai gempa yang terjadi beberapa saat dampak dari aktivitas Gunung Merapi

4. Erma Yulihastin

Wanita yang lulus dari Bidang Ilmu Atmosfer dan Meteorologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sekarang menjabat sebagai Peneliti klimatologi dari Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Karena pengetahuan dari latar belakangnya Erma seringkali memberikan informasi mengenai tentang hujan dan banjir. Ia juga menginformasikan tentang banjir yang melanda Kota Batu, Jawa Timur pada tahun lalu, ia menduga hal itu karena adanya pengaruh terhadap sepasang pusaran angin berskala luas. 

Ia juga tak lupa menginformasikan tentang tentang akan adanya banjir yang disebabkan oleh hujan ekstrem di daerah Jabodetabek. Bahkan baru-baru ini, tepatnya pada November tahun lalu, Erma mengaku bahwa dirinya dan tim peneliti cuaca di BRIN melihat adanya pola angin yang berkaitan dengan adanya banjir di Jakarta pada tahun lalu.

5. Siti Nadia Tarmizi

Wanita ini lulusan dari pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sering kali menjadi perwakilan Kementerian Kesehatan yang menyuarakan tentang pandemi covid-19, termasuk kegiatan vaksinasi.

Baru baru ini tepatnya pada awal Desember tahun lalu ia menyatakan adanya perlambatan tentang vaksinasi,hal itu dikarenakan sebagian masyarakat sudah merasa aman karena kasus varian baru bisa dikendalikan.

Wanita yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan tersebut menjelaskan adanya penurunan terhadap minat vaksin warga adalah karena warga cenderung menunggu dan memilih jenis vaksin tertentu

6. Erlina Burhan

Wanita yang menjabat sebagai dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan tak jarang memberikan edukasi terhadap penanganan pandemi covid-19. Bahkan Erlina juga sudah mewanti wanti Pemerintah Indonesia sebelum covid-19 masuk Indonesia.

Wanita yang juga berprofesi sebagai peneliti dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI juga terlihat dalam uji klinis terapi sel punca mesenkimal asal tali pusat (stem cell) pada pasien penderita Covid-19.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah