Menu

Moms Merapat! Ini Ciri-ciri Suami Selingkuh Menurut Psikolog, Apa Saja?

19 Januari 2022 11:32 WIB

Nuran Abdat, M.Psi, Psi., selaku Adult Psychologist dari Brawijaya Clinic Kemang, Jakarta. (Instagram/@nuranabdat)

HerStory, Bogor —

Moms, perselingkuhan merupakan salah satu hal yang gak diharapkan terjadi dan ditakuti dalam sebuah hubungan maupun rumah tangga. Selain bikin sakit hati, perselingkuhan bisa merusak kepercayaan kita terhadap pasangan. Tak jarang, rumah tangga yang diterpa perselingkuhan harus berakhir dengan perpisahan.

Bicara soal selingkuh, pasti enggak ada yang mau kalau kejadian egak mengenakkan ini sampai dialami oleh kita kan, Moms. Tapi biasanya,s eorang wanita sangat peka jika terjadi sesuatu yang enggak beres dalam hubungannya. Menurut Psychology Today, jika naluri wanita mengatakan ada yang gak beres, itu kemungkinan adalah benar.

Menurut Nuran Abdat, M.Psi, Psi., selaku Adult Psychologist dari Brawijaya Clinic Kemang, Jakarta, poin of view selingkuh itu sendiri sangat mudah dikenali. Jadi, kalau orang berselingkuh artinya di sini ada yang menyembunyikan sesuatu yang melanggar persetujuan dalam ekslusifitas hubungan.

“Yang namanya hubungan pernikahan kan itu sesuatu yang eksklusif ya, karena dia sakral. Kita sudah ada agreement, punya tujuan, mau menjalani hubungan seperti apa. Jadi ketika ada pelanggaran yang terjadi secara emosional dan atau seksual. Artinya, bisa emosional dan seksual, atau bisa pula emosional saja, bisa juga seksual saja. Berarti ketika salah satu pasangan berselingkuh, poin dari kesetiaannya itu gak ada lagi, berkurang, atau bahkan hilang. Karena di dalamnya ada kerahasiaan, dan pengkhiatan secara emosional,” imbuh Nuran, saat sesi Instagram Live, sebagaimana dipantau HerStory belum lama ini.

Lantas sebenarnya, ada gak sih ciri-ciri khusus jika seseorang itu sedang melakukan perselingkuhan?

Terkait hal itu, Nuran mengatakan, jika ditanya bagaimana mendeteksi atau ditanya ciri-ciri seseorang berselingkuh, dari beragam penelitian pun nyatanya cukup sulit untuk mendeteksinya.

“Kalau ditanya bagaimana mendeteksi atau ditanya ciri-ciri, dari beragam penelitian pun cukup sulit untuk mendeteksi perselingkuhan. Tapi kita bisa kenali sedikit-sedikit,” tutur Nuran.

Contohnya, lanjut Nuran, jika pasangan tiba-tiba mulai memperhatikan penampilan, seperti rajin berolahraga dan makan lebih sehat, lebih rapi saat akan keluar rumah, lebih senang memakai wewangian, atau perubahan-perubahan yang tidak biasa lainnya.

Nuranbilang, hal-hal seperti itu bisa menjadi tanda bahwa mereka berusaha tampil lebih menarik bagi seseorang. Bisa jadi ia ingin tampil lebih baik di hadapan istrinya, tetapi mungkin juga pasangan selingkuh.

“Ciri yang bisa kita ‘kenali’ misalnya ada perubahan sikap dari pasangan, ada perubahan dari pola komunikasi, ada perubahan penampilan juga. Misalnya kalau dia gak pernah dandan kok tiba-tiba dandy banget nih, jadi rajin olahraga juga mungkin. Atau ada perubahan melihat aktivitasnya dia sehari-hari, hal yang kerap kali tidak biasa dia lakukan, juga bisa kita rasakan,” papar Nuran.

Selanjutnya, penurunan dan peningkatan tingkat aktivitas seksual dalam hubungan pun bisa juga jadi tanda atau ciri perselingkuhan. Lebih sedikit seks mungkin saja terjadi karena si pasangan ‘pelaku perlingkuhan’ itu berfokus pada orang lain. Tetapi, jika ia meminta lebih banyak hubungan seks juga bisa terjadi karena mereka berusaha menutupinya.

“Ini gak bisa dikatakan deteksi mutlak ya, jadi ada perubahan dalam aktivitas seksual dari pasangan yang selingkuh terhadap kita. Misalnya, dia biasanya gak terlalu bergairah, atau biasanya proses menuju penetrasinya itu berapa lama, ini jadi lebih cepat atau lebih lama, gitu. Ini bisa menjadi beberapa hal yang patut untuk kita perhatikan,” terangnya.

Selanjutnya, orang yang selingkuh juga cenderung lebih sering mengakses ponsel atau gadget-nya. Tanda lain, ponsel tersebut tak pernah lepas dari genggaman pasangan. Sampai-sampai, pasangan membawanya ke kamar mandi, misalnya.

Gak cuma itu, saat berlaku tidak jujur, biasanya orang pun cenderung mencari pembenaran atas perilakunya. Salah satunya dengan menyalahkan pasangannya. Bisa jadi kita dituding berubah tidak menarik seperti saat pacaran, hubungan intim hambar, kita tidak menghargai pasangan, dll. Sikap menghakimi tersebut biasanya tujuannya untuk menjauhkan kita dari pasangan.

“Juga kita bisa melihat ada gak ya barangkali perilaku menghindari atau mengabaikan dari pasangan terhadap kita atau terhadap rumah tangga kita ini. Beberapa poin-poin tadi kecendrungannya bisa menjadi media refleksi kita, untuk kita melihat lagi sekaligus kita belajar mendeteksi. Karena memang gak ada poin mutlak untuk mendeteksi perselingkuhan,” tandas Nuran.