Kepergian putri sulungnya, Maura Magnalia yang mendadak di usia yang terbilang muda membuat Nurul Arifin merasa terpukul sekaligus diselimuti perasaan menyesal. Pasalnya ia menyadari kurang memberikan perhatian di saat kondisi mental putrinya itu sedang tidak stabil lantaran terlalu sibuk dengan pekerjaannya. 

Nurul Arifin mengaku mendapatkan pelajaran yang berharga selepas kepergian putri sulungnya untuk selama-lamanya. Ia berniat untuk tidak lagi abai dan bisa lebih meluangkan waktu untuk anaknya. 

"Saya harus lebih banyak membuat quality time sama keluarga ya. Ini jadi pelajaran," ujar Nurul Arifin di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022).

Nurul Arifin menilai dirinya terlalu fokus bekerja hingga lupa pentingnya peran seorang ibu dalam keluarga.

"Saya sangat mencintai pekerjaan saya. Tapi ternyata keluarga itu penting ya," kata Nurul Arifin.

Karenanya, Nurul Arifin berjanji bakal memperbaiki perannya sebagai ibu dalam keluarga. Dia bilang tak ada kata terlambat untuk jadi lebih baik.

"Saya ingin memulainya lagi, kalau mungkin saya kurang banyak waktu buat keluarga," ujar Nurul Arifin.

Sebelumnya, Nurul Arifin mengutarakan penyesalan usai Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia. Nurul yang tak terlalu dekat dengan Maura merasa ikut bertanggungjawab atas rasa frustasi yang putrinya rasakan sebelum berpulang.

"Kalian kalau jadi orangtua, harus dekat sama anak-anaknya. Harus banyak pelukan, karena itu benar-benar bonding buat anak-anak kita," kata Nurul Arifin.

Maura Magnalia Madyaratri berpulang pada 25 Januari 2022. Perempuan 28 tahun menghembuskan napas terakhir akibat henti jantung mendadak.

Oleh keluarga, Maura Magnalia Madyaratri dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.