Menu

East Ventures Gelar ‘Women with Impact Forum’: Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Wanita Jadi Fokus Utama, Seperti Apa?

17 Februari 2022 08:25 WIB

Para pembicara di acara 'Women with Impact Forum 2022’, Rabu (16/2/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Bogor —

East Ventures, perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic) di Indonesia, menggelar forum pertama dengan fokus pemberdayaan wanita bertajuk ‘Women with Impact Forum 2022’, Rabu (16/2/2022).

Adapun, forum ini menyuguhkan tiga sesi utama dengan beberapa pembicara dari East Ventures dan para pemimpin dari tech startup untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka terhadap isu-isu terkait perempuan.

Terlepas dari semua inovasi dan terobosan di bidang teknologi, terdapat berbagai statistik yang menunjukkan kenyataan bahwa keberadaan wanita masih kurang terwakili, dan dalam banyak kasus dibayar lebih rendah, diremehkan, dan didiskriminasi.

Dalam laporan Harvard Business Review yang dirilis Februari lalu, startup yang dipimpin wanita hanya menerima 2,3i pendanaan VC pada tahun 2020. Namun, pada kenyataannya, keragaman sebenarnya menciptakan keuntungan yang lebih tinggi bagi para investor; serta produk dan layanan yang lebih baik untuk masyarakat.

Berdasarkan data-data tersebut, East Ventures mengambil langkah dalam memfasilitasi pembicaraan mengenai isu-isu gender yang dihadapi saat ini.

Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures mengatakan, pihaknya merasa terhormat dapat menyelenggarakan forum pertama East Ventures yang mengangkat topik seputar pemberdayaan wanita.

“Kami percaya melalui acara ini semua pembicara telah memberikan pengalaman nyata dalam menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini terkait dengan berbagai isu perempuan, terutama pentingnya peran kita dalam memberdayakan perempuan dan membuat dampak positif. Forum “Women with Impact” turut menandai langkah kami dalam mendukung strategi pengarusutamaan gender yang dituangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 5,” tutur Roderick, saat sesi webinar sebagaimana dipantau HerStoryRabu (16/2/2022).

Fyi Beauty, forum ini dimulai dengan sesi berjudul “Working Moms: Balancing Motherhood and a Career?”, dengan tiga pembicara, antara lain Avina Sugiarto, Venture Partner of East Ventures; Sharlini Eriza Putri, Co-Founder & CEO Nusantics; dan Tita Ardiati, Co-Founder & CEO Mindtera. 

Ketiga pembicara memberikan pandangan nyata tentang situasi dan tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh ibu yang bekerja. Mereka mengakui dan berbagi bahwa menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga merupakan hal yang menantang, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya solusi.

Sharlini pun memberikan pendapatnya tentang pentingnya menerima dan memahami tantangan yang wanita hadapi agar bisa menemukan solusi terbaik dengan pikiran yang jernih.

“Wanita tidak boleh merasa lebih rendah, karena pada kenyataannya perempuan memiliki peluang besar mengingat perempuan merupakan negosiator yang lebih baik,” tandas Sharlini.

Bekerja di venture capital, industri yang biasanya digambarkan “lebih cocok” untuk pria, telah membuat Avina sadar pentingnya keterlibatan wanita dalam venture capital. 

“Wanita mampu membawa perspektif dan pengalaman yang lebih beragam dalam mengambil keputusan, terutama untuk beberapa keputusan investasi yang mengharuskan wanita atau bahkan ibu untuk memahami kesulitan (pain points) yang dihadapi,” kata Avina.

Untuk menutup sesi ini, Tita berbagi tips dalam menciptakan batasan yang sehat supaya working mom dapat tetap menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Ia berbagi tentang pentingnya untuk berkesadaran penuh dalam setiap kegiatan.

“Misalnya, saya menghabiskan 10-15 menit waktu dengan keluargaa tanpa gangguan. Dengan melakukan hal tersebut, saya dapat sepenuhnya berbaur dengan keluarga dan merasakan dampak yang positif,” ujr Tita.

Pada sesi kedua, “Unravelling Stereotypes of Women in Tech”, membahas beberapa stereotip atau terhadap wanita di industri teknologi dari sudut pandang pria. Diskusi panel ini menghadirkan tiga panelis, antara lain Roderick Purwana, Managing Partner of East Ventures; Italo Gani, Ventures Partner of East Ventures; dan Ferry Tenka, CEO of Entrepreneur Solutions at SIRCLO.

Para panelis memulai diskusi dengan berbagi pentingnya menyadari isu- su wanita, karena hal tersebut akan menjadi titik awal bagi kita semua untuk memahami cara untuk menghadirkan kemajuan.

Pada kesempata itu, Roderick juga berbagi tentang bagaimana tim East Ventures memiliki latar belakang dan gender yang beragam, sehingga membuat East Ventures dapat mengidentifikasi masalah yang seringkali diabaikan dan memahami pasar lebih dalam.

Ia juga turut mendorong para startup di bawah portofolionya untuk mengadopsi nilai yang sama: memberikan kesempatan dan akses yang sama bagi perempuan dalam memasuki industri kerja, khususnya di bidang teknologi.

Terakhir, forum ini juga membahas topik “Creating An Empowering Workplace for Women”, dengan tiga panelis, yakni Roshni Mahtani Cheung, Founder and Group CEO of theAsianparent.com; Samira Shihab, Co-Founder and CEO of Tinkerlust, Founder of Stellar Women; dan Gillian Tee, Founder & CEO of Homage. 

Para panelis membagikan praktik yang dapat diterapkan serta pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menciptakan tempat kerja yang mendukung dan memberdayakan wanita dan ibu yang bekerja.

Roshni memberikan pandangan tentang pentingnya sistem leveling atau penyamarataan yang jelas dalam proses rekrutmen dan promosi; sehingga memberikan kesempatan dan peluang yang sama bagi setiap orang tanpa memandang gender.

Ia juga menyediakan penitipan anak virtual untuk semua karyawan, di mana perusahaan telah mempekerjakan beberapa guru untuk mengajar anak-anak ketika orang tuanya bekerja.

Di sisi lain, Samira berbagi tentang pentingnya menciptakan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi wanita; yang mereka terapkan melalui tunjangan pendidikan yang diberikan oleh perusahaan dalam membantu dan mendukung pekerjanya untuk melanjutkan studi mereka.

Dia juga mengangkat isu tentang bagaimana terdapat istilah untuk mompreneur, dan tidak ada istilah untuk dadpreneur. Dia percaya bahwa penting bagi masyarakat untuk turut menyadari tantangan yang dihadapi oleh pria, sehingga akan tercipta beberapa kebijakan yang berujung pada pemberdayaan perempuan.

Kemudian, Gillian menyampaikan beberapa kebijakan yang Homage terapkan, antara lain pentingnya mensosialisasikan kepada seluruh manajemen untuk mengangkat isu apapun, dan pentingnya menciptakan budaya yang membiasakan semua wanita untuk menyampaikan pendapat tanpa merasa tertekan.

Ia juga memastikan bahwa skema kinerja dan promosi bersifat terbuka untuk semua orang dan tidak ada kesenjangan gaji di antara pekerja dengan tingkat kinerja yang sama.

Selanjutnya, para panelis mengakhiri diskusi dengan memberikan beberapa tips untuk semua wanita.

Pertama, menikahlah dengan orang yang tepat karena ia akan sangat membantu dan memahamimu sebagai pasangannya. Kedua, jangan terlalu keras pada diri sendiri; Tidak apa-apa bagi kita untuk memiliki jeda dalam karir dan kehidupan. Ketiga, penting bagi wanita untuk berteman dan menjalin persahabatan dengan perempuan lain untuk mendukung satu sama lain. Keempat, perempuan harus lebih proaktif dan tidak selalu merasa bersalah.

“Kami mengapresiasi inisiatif East Ventures, terutama di saat kita membutuhkan lebih banyak upaya untuk mendukung perempuan di bidang teknologi. Hal ini merupakan inisiatif awal yang tepat, dan kami sangat berantusias untuk melihat lebih banyak lagi kampanye pemberdayaan perempuan dari ekosistem teknologi kedepannya,” tutur Samira Shihab.