Semangkuk yogurt. (Pexels/Life Of Pix)
Diabetes adalah penyakit kronis yang telah menjadi epidemi di antara orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia. Diabetes yang tak terkontrol bisa meningkatkan komplikasi serius, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, dan lainnya.
Gaya hidup menjadi hal yang paling mempengaruhi risiko diabetes. Termasuk juga dengan mengonsumsi makanan tertentu saat dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin. Selain itu, ada juga makanan yang bisa meningkatkan peradangan, sehingga lebih berisiko sakit.
Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui makanan dan minuman yang harus dihindari saat sarapan oleh penyandang diabetes atau pradiabetes. Penasaran apa saja? Berikut pemaparannya:
Makanan dan minuman manis adalah yang terburuk bagi penyandang diabetes. Termasuk dengan soda dengan kandungan karbohidrat tinggi, yang meningkatkan gula darah. Juga, kandungan fruktosanya yang tinggi telah dikaitkan dengan resistensi insulin dan peningkatan risiko obesitas, hati berlemak, dan penyakit lainnya.
Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang telah diubah secara kimiawi untuk meningkatkan stabilitasnya. Lemak trans telah dikaitkan dengan peradangan, resistensi insulin, peningkatan lemak perut, dan penyakit jantung.
Yoghurt murni bisa menjadi pilihan yang baik untuk penderita diabetes. Namun, jika yougurt dengan varian rasa buah bisa membahayakan penyandang diabetes.
Yoghurt rasa biasanya terbuat dari susu tanpa lemak atau rendah lemak dan sarat dengan karbohidrat dan gula. Yoghurt rasa buah biasanya rendah lemak tetapi tinggi gula, yang dapat menyebabkan kadar gula darah dan insulin lebih tinggi.
Oleh sebab itu, sebaiknya memilih yoghurt murni dari susu murni. Ini merupakan pilihan yang lebih baik untuk mengontrol diabetes dan kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun jus buah sering dianggap sebagai minuman sehat, efeknya pada gula darah mirip dengan soda dan minuman manis lainnya lho. Jus buah mengandung gula setidaknya sebanyak soda.
Kandungan fruktosanya yang tinggi dapat memperburuk resistensi insulin pada penderita diabetes, meningkatkan berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.