Menu

Waduh, Penelitian Klaim Wanita Lebih Gampang Stres Dibanding Pria! Mengapa Begitu Ya?

21 November 2020 17:05 WIB

Ilustrasi seseorang sedang menyendiri. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Stres memang kerap kali menghantui kesehatan mental manusia. Beauty, kamu tahu tahu enggak sih bahwa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih banyak wanita yang alami stres daripada pria. Pola ini terlihat pada masyarakat di berbagai belahan dunia.

Melansir laman Medical Daily, studi lintas-nasional dan lintas-budaya telah mengindikasikan bahwa prevalensi stres antara wanita lebih tinggi pada waktu tertentu daripada stres yang dialami oleh pria. Pola ini tampaknya tidak memiliki banyak pengecualian.

Mengapa demikian? Ternyata perbedaan biologis antara pria dan wanita, seperti hormon, memainkan peran penting dalam pengendalian stres atau depresi.

Para peneliti telah mendefinisikan stres sebagai perubahan besar pada status quo (keseimbangan yang ada) yang berpotensi menyebabkan ketegangan emosional atau ketegangan mental seseorang. Peristiwa-peristiwa kehidupan yang penuh tekanan ini dapat mencakup pernikahan, perceraian, perpisahan, dan lain-lain.

Pria lebih cenderung mengalami episode depresi setelah kesulitan kerja, perceraian, dan perpisahan. Perempuan, di sisi lain, lebih peka terhadap konflik, penyakit serius atau kematian yang terjadi di jejaring sosial sekitar. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa stres yang menyebabkan depresi di antara wanita terkait dengan jaringan sosial sekitar, seperti hubungan orang lain yang romantis, membesarkan anak serta mengasuh anak.

Penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pria, wanita cenderung merenungkan (istilah teknis untuk "terlalu banyak berpikir") tentang stres dan memiliki pikiran negatif hingga menyebabkan depresi. Tindakan merenung dapat membuat keadaan stres menjadi lebih buruk, dan biasanya itu lebih sering terjadi pada wanita.

Temuan ini menunjukkan bahwa penyebab psikososial dari depresi mungkin setidaknya sebagian spesifik gender, dan bahwa perbedaan ini berakar pada kondisi kehidupan yang berbeda serta ketidaksetaraan sosial yang dialami pria dan wanita. Dan, secara umum, wanita cenderung mengalami ketimpangan sosial yang lebih besar dan tekanan sosial sehingga lebh mudah mengalami stres.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana