Menu

Waduh! 7 Tanda Pernikahan di Ujung Tanduk, Duh Bisa Memicu Perceraian

21 Maret 2022 20:10 WIB

Ilustrasi sihir dalam rumah tangga. (Instagram/@naseehaproject)

HerStory, Bekasi —

Banyak orang menjalin ikatan pernikahan karena keduanya saling mencintai. Namun seiring berjalan waktu, perasaan itu bisa saja berubah dan luntur hingga pasangan suami istri memutuskan berpisah.

Melansir Yourtango, pengacara perceraian Bruce Provda serta terapis pernikahan dan keluarga Olga Bloch mengungkapkan beberapa tanda bahwa seseorang mungkin akan bercerai dari pasangannya.

Memikirkan kehidupan seorang lajang

Banyak orang kadang melihat pasangannya dan berpikir, "Aku mestinya bisa nongkrong sekarang."

Namun, Provda mengatakan, ada perbedaan antara mengenang kehidupan sebelum menikah dan membayangkan betapa hidup bakal jauh lebih baik jika terjadi perceraian.

Masa sulit lebih menyedot perhatianmu

Provda mengatakan, "Ketika klien meminta nasihat kepada saya tentang hubungan mereka yang bermasalah, saya bertanya, 'Apakah kamu mengingat lebih banyak kenangan buruk daripada kenangan indah?' Jika jawabannya iya, kamu dalam bahaya."

Menurut Provda setiap pernikahan memiliki masalah masing-masing. Namun, berbeda jika hanya hal buruk saja yang kamu ingat.

Saat melihat kembali hubungan dengan pasangan, bisa jadi pertanda bahaya jika kamu berpikir, "Sial! Aku tidak ingat pernah bahagia!"

Ada konflik yang gak pernah benar-benar terselesaikan

Wajar jika pasangan sesekali atau sering bertengkar. Namun, masalah yang lebih parah datang ketika pertengkaran berulang dan kedua pihak putus asa seta tak ada yang berubah.

Menurut Bloch, jika ada konflik yang tak kunjung menemukan jalan tengah atau solusi sehingga memperparah sakit hati, perceraian mungkin bakal dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasinya.

Berhenti berbicara dengan pasangan

Jika tidak ada lagi komunikasi, jelas ini merupakan tanda hubungan tidak sehat. Bloch menyarankan pasangan membicarakan lebih dari sekadar urusan sehari-hari tentang apa yang terjadi di rumah, kondisi anak, atau tanggung jawab dasar. Tetapkan saling berbagi tentang lebih banyak hal agar cinta tidak padam

Mengabaikan perasaan pasangan

Hal terburuk dalam sebuah hubungan adalah memperlakukan pasangan seolah perasaannya sama sekali tidak penting. Bahkan jika kamu tidak setuju dengannya, setidaknya dengarkan dia.

"Jika kamu mendapati diri Anda terlalu defensif dan meremehkan perasaan pasangan, kamu berisiko tinggi untuk bercerai," tegas Prodva. "Ini adalah ciuman kematian untuk sebuah pernikahan."

Merasa berjuang sendiri

Saat pernikahan bermasalah, kamu dan pasangan perlu sama-sama menyingsingkan lengan dan menyelesaikan masalah tersebut.

Jika kamu merasa dia tidak tertarik untuk melakukan apapun sehingga merasa hanya berjuang sendiri, perceraian bisa jadi sudah dekat.

Gak bisa menjadi diri sendiri

Jika kamu tidak bisa menjadi diri sendiri, mengapa harus bersamanya? Sungguh melelahkan untuk berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri sendiri.

Bloch menjelaskan, kondisinya lebih buruk jika seseorang merasa tidak bisa menjadi diri sendiri karena takut mengecewakan pasangan atau memulai pertengkaran lain.

Kamu merasa sengsara karena terus berubah demi membuat orang lain bahagia sehingga lama-lama berpikir jika perceraian terdengar lebih baik.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Cherryn Lagustya