Menu

Waduh Dampaknya Bahaya Banget! Sering Abaikan Emosi Anak, Ini Tanda Orangtua Punya Kepribadian Narsistik!

04 April 2022 12:25 WIB

ilustrasi seorang anak yang sedang dimarahi ibunya. (Parenting.firstcry.com/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Banyak sekali orang dengan kepribadian narsisme yang menunjukkan tanda berbeda-beda. Tahu gak sih kalau ternyata sebesar 6% populasi memiliki kepribadian seperti ini bahkan narsisme sendiri sudah bisa di diagnosa sebagai salah satu gangguan kepribadian apabila sudah sangat ekstrem.

Orang tua yang memiliki sifat ini dapat memengaruhi anak-anak mereka dengan cara yang buruk. Biasanya, orang tua menunjukkan tingginya kepentingan diri mereka sendiri.

Menurut Insider, berikut tanda orang tua memiliki kepribadian narsistik.

1. Dukungan orang tua terasa bersyarat

Orang narsistik mempunyai rasa mementingkan diri sendiri.

Sebagai orang tua, mereka mungkin memandang anak-anak sebagai cerminan diri mereka sendiri dan ini dapat ditunjukkan dengan kasih sayang dan dukungan. Tetapi ini dilakukan hanya karena orang tua ingin terlihat baik di mata orang lain.

Psikolog Meghan Mercum di AMFM Healthcare mengatakan ini lebih sering dilakukan oleh seorang ibu yang suka menegaskan superioritas mereka.

Bahkan, orang tua narsistik dapat cemburu jika orang lain, termasuk anak-anak mereka, menjadi pusat perhatian.

2. Orang tua sering mengabaikan emosi anak

Karena seorang narsistik terlalu fokus pada diri sendiri, mereka sering mengabaikan emosi orang lain.

Orang narsistik juga tak memiliki empati, sehingga mereka kesulitan terhubung dengan emosi orang lain, termasuk perasaan takut, sedih, atau kecewa.

3. Anak meragukan diri sendiri ketika sudah dewasa

Orang tua yang sering mengabaikan emosi anaknya, maka akan menyebabkan adanya keraguan pada diri sang anak ketika tumbuh dewasa.

"Ini terjadi karena tidak adanya lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang, yang dibutuhkan untuk kesehatan mental," jelas Marcum.

4. Anak selalu merasa harus menjadi versi terbaik ketika berada di sekitar orang tua

Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri, menghindari konflik, dan merasa mereka harus sempurna setiap saat.

"Ini mengarah pada masalah dengan keterikatan dan pandangan yang terdistorsi secara keseluruhan tentang apa yang khas dan sehat dalam hubungan," tandasnya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.