Menu

Waspada! Ini Tanda Hubungan Ibu dan Anak yang Enggak Sehat

11 Februari 2020 18:45 WIB

Ilustrasi seorang ibu yang berseteru dengan anaknya (Erabaru.com/Edited by Herstory)

HerStory, Jakarta —

Beauty yang sudah menjadi Ibu, pernah enggak sih kalian merasa hubunganmu dengan anak yang mulai masuk usia remaja menjadi lebih renggang? Mungkin anak menjadi lebih sering berbohong dan kamu yang banyak menuntut sehingga membuat hubunganmu dengan anak enggak baik-baik aja.

Perlu Beauty ketahui, dalam buku It Ends With You: Grow Up and Out pf Disfunction, yang ditulis oleh Psikoterapis Tina B. Tessinia menjelaskan, sebagian anak bergantung pada ibunya sehingga enggak mudah bagi ibu atau anak untuk melepaskan suatu ikatan. 

Ia juga menjelaskan, kalau seorang ibu perlu belajar bagaimana mendukung anak-anak untuk menjadi dewasa yang mandiri dan anak-anak juga harus melepaskan sikap bergantungnya dengan sang Ibu.

Banyak hal yang menjadi pemicu hubunganmu dengan remajami menjadi renggang.  Kenali tanda-tanda berikut yang menunjukkan hubunganmu dengan anak yang enggak sehat:

Anak yang selalu berbohong

Kalau anak sering berbohong dengan ibunya, itu bisa menjadi tanda kalau hubungan ibu dan anak sudah mulai merenggang. Kamu sebagai ibu seharusnya bisa lebih peka dengan sikap anak yang mulai aneh.

Bisa saja dia berbohong karena takut untuk berkata sejujurnya yang bisa membuatmu marah. Cari waktu senggang dan cobalah menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Dengan begitu anakmu akan lebih terbuka dan enggak akan lagi bohong kepadamu. 

Anak selalu mengelak

Tanda lainnya ialah, anak selalu mengelak atau menghindari pertemuan denganmu. Misalnya, anak enggak betah di rumah dan selalu ingin berada di luar ruma bersama teman-temannya.

Mungkin hal ini dilakukannya, karena ada yang salah dengan didikanmu selama ini kepadanya. Bisa saja dulu kamu enggak ada waktu untuk menghabiskan masa kecilnya. Bisa jadi ini bentuk perlawanan atau balas dendamnya karena kurang perhatian darimu. 

Terlalu ikut campur

Menjadi dewasa di mana anak bisa memilih mana yang terbaik dan berani mengahadapi konsekuensi dari pilihannya itu. Terkadang sebagai seorang Ibu, kamu terlalu berpartisipasi atau ikut campur dengan segala hal yang tengah dialaminya

Meskipun memang kamu yang membiayai pendidikannya, kamu juga harus mempertimbangakn keinginan dan bakat anak. Jangan biarkan anakmu menjalani pilihan yang dipaksakan. Hal ini hanya membuat dia depresi dan tertekan sehingga hasilnya enggak memuaskan.

Terlalu banyak perhatian

Menjalin komunikasi lewat ponsel menjadi caramu untuk selalu dekat dengan anak remaja di mana pun dia berada. Tapi, ini bisa menjadi bumerang ketika dia merasa risih dengan terlalu banyak perhatian yang diberikan olehmu. 

Kamu boleh sesekali mengingatkannya untuk makan atau beribadah tepat waktu sekali pun. Tapi, jangan terlalu berlebih. Kamu harus ingat, karena anakmu bukan lagi anak kecil Beauty! 

Share Artikel:

Oleh: Witri Nasuha

Artikel Pilihan