Menu

Puasa Sekaligus Diet, Ahli Gizi UI Sarankan Hal Penting Ini, Kuncinya Konsisten!

21 April 2022 09:01 WIB

Ilustrasi diet. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, menjalankan ibadah puasa saat Ramadan merupakan kewajiban bagi umat muslim. Kendati sedang berpuasa, bukan berarti kandungan gizi serta nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bisa diabaikan.

Saat berpuasa, kita harus tetap menjaga kebutuhan nutrisi yang tepat dan seimbang. Hal ini dilakukan agar ibadah puasa bisa tetap dilakukan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berkaitan dengan kesehatan.

Menurut Ahli Gizi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Wahyu Kurniawan, SKM, MKM., jika ditelaah dari sudut pandang keilmuan, puasa Ramadan ini bisa disepadankan dengan diet intermittent fasting.

Melansir dari Healthlineintermittent fasting sendiri adalah pola makan yang menetapkan periode waktu untuk makan dan puasa. Dengan kata lain, istilah ini digunakan untuk mengatur atau pembatasan jam makan.

“Dan sebenarnya yang menarik adalah dengan membandingkan jenis diet yang ada, intermittent fasting ni tergolong paling efektif dalam hal me-manage berat badan dan memperbaiki status kesehatan. Tapi dengan catatan, dilakukan dengan cara yang benar,” tutur Wahyu, saat menjadi pembicara di acara ‘The Worthy Talk’ yang digelar oleh Startconn, di Hotel 101 Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (20/4/2022).

“Nah, sebenarnya buat kita yang Muslim ini kesempatan untuk menurunkan berat badan tanpa bersusah payah ikut kelas diet, kita sudah punya kesempatan setahun sekali selama sebulan melakukan intermittent fasting,” sambung Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu juga memaparkan bahwa selain mendapatkan pahala karena menjalankan perintah agama, berpuasa selama bulan Ramadan juga memiliki 4 manfaat untuk kesehatan lho. Adapun, manfaat pertama adalah dalam hal manajemen berat badan.

“Dengan puasa kita bisa me-manage berat badan. Itu bonus sebenarnya. Selain memang puasa ini adalah perintah agama, tapi ada harapan bahwa dengan puasa BB kita turun, profil kesehatan kita membaik, dan memang secara ilmiah itu terbukti,” terang Wahyu.

Manfaat kedua, lanjut Wahyu, adalah perbaikan dalam hal profil kesehatan kita. Diantaranya profil gula darah. Jadi, kata Wahyu, buat yang sedang struggling dengan gula darah, puasa Ramadan bisa jadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengontrol kadar gula darah.

Selanjutnya, kata Wahyu, puasa Ramadan juga bisa memperbaiki profil lemak atau lipid tubuh secara keseluruhan.

“Baik itu perbaikan dari Trigeserolnya, Trigeseridanya, dari HDL-nya juga bisa tapi dengan catatan gak bisa dengan memperhatikan soal asupan, dia harus juga dipicu dengan aktvitas fisik yang memadai,” ujar Wahyu.

Dan manfaat keempat, selain me-manage berat badan, puasa Ramadan juga bisa memproporsionalkan komposisi lemak tubuh.

Lantas, bagaimana supaya itu bisa terwujud? Menurut Wahyu, orang yang sedang berpuasa disarankan mengikuti program ‘Isi Piringku’ ketika makan di waktu sahur atau berbuka.

Adapun, program ‘Isi Piringku’ tersebut merupakan inisiatif dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk menyadarkan masyarakat tentang porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Jadi ‘Isi Piringku’ ini adalah ketika makan, dalam satu piring harus terdapat aneka ragam makanan. Satu piring ini dibagi dua, setengah piring berisi dua per tiga karbohidrat kompleks, satu per tiga lauk pauk, dan setengah piring lainnya untuk buah dan sayur mayur. Memang terlihat mudah, tapi perlu konsistensi," papar Wahyu.

Adapun, kata Wahyu, poin besar dalam ‘Isi Piringku’ ini adalah utamakan karbohidrat kompleks karena tinggi serat sehingga rasa laparnya bisa belakangan munculnya atau rasa kenyangnya lebih lama.

“Lalu, lauknya juga harus berkualitas. Karena protein itulah yang memperlama proses pencernaan, jadi rasa kenyang kita akan lebih lama. Jangan karbohidrat yang diperbanyak, itu akan cepat ngantuk dan cepet laper. Satu lagi adalah harus ada sayur dan buah. Buah yang disarankan adalah yang lebih berair, karena kita cenderung males minum karena cepet begah. Agar cairan terpenuhi, buahnya harus berair, tetapi tetap harus minum. Minimal 2-3 gelas,” pungkas Wahyu.