Menu

Sosok Kartini Masa Kini, Hannah Al Rasyid Berjuang untuk Keadilan dan Hak Perempuan Indonesia

21 April 2022 09:45 WIB

Profil Hannah Al Rashid (Instagram/@hannahalrashid)

HerStory, Jakarta —

Sejak ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI pada 2 Mei 1964 pada masa pemerintahan Presiden RI ke-1 yakni Ir.Sukarno, setiap 21 April diperingati sebagai hari besar di Indonesia yaitu Hari Kartini.

Kartini adalah salah satu sosok wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia pada masa itu, terutama dalam hal pendidikan.

Pemikiran Kartini soal emansipasi wanita pun berkembang, lantaran hubungannya dengan kerabatnya di Belanda.

Kemudian, Kartini pun mulai memikirkan untuk berusaha memajukan perempuan di Indonesia, karena menurutnya kedudukan wanita pribumi saat itu masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah.

Akhirnya, ia pun menuliskan penderitaan perempuan Jawa dan kondisi wanita di Indonesia melalui surat-suratnya, hingga sahabat pena nya yang di Belanda pun mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh Raden Ajeng Kartini.

Pahlawan wanita kelahiran Jepara ini pun pada akhirnya diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama dan berada di sebelah kantor pemerintahan Kabupaten Rembang, sekarang dikenal sebagai Gedung Pramuka.

Seiring berkembangnya zaman, kondisi dan permasalahan wanita di Indonesia pun berbeda, terutama di era digitalisasi.

Bahkan, regenerasi sosok Kartini pun banyak bermunculan di zaman sekarang, hingga tak pandang usia, perempuan Indonesia pun banyak yang memperjuangkan kesetaraan perempuan, salah satunya sosok Hannah Al Rashid.

Aktris sekaligus dikenal sebagai aktivis dan feminis Indonesia itu pun sejak dirinya pernah mengalami ketidakadilan, diskriminasi, serta kekerasan berbasis gender, akhirnya perempuan kelahiran London itu pun mengidentifikasi dirinya sebagai seorang feminis.

Diketahui, Hannah Al Rashid merupakan sosok penggerak di proyek  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang digagas oleh PBB dalam bidang kesetaraan gender. 

Meskipun dirinya kelahiran Inggris dan berasal dari keturunan Bugis-Prancis, tetapi ia merupakan Universitas London dengan gelar untuk program studi Kajian Pembangunan Masyarakat Indonesia. 

Sebagai aktris, ia pun mengaku merasa senang melihat saat ini di industri film sudah memperhatikan tentang perspektif perempuan.

"Gue lihat empat, lima tahun belakangan makin banyak cerita perpempuan yang diangkat, yang cerita tentang perempuan, dengan narasi perempuan," ucap Hannah.

"Selama ini produser banyak berpikir bahwa perempuan tidak menjual. Jadi yang selama ini perempuan hanya pemanis aja, mendukung karakter lelaki tokoh utama, sekarang kita sudah membongkar itu. Jadi gue kayak yes!" sambungnya.

Mengingat dirinya sebagai aktivis perempuan Indonesia, sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 masa sidang IV tahun sidang 2021-2022, Hannah Al Rashid mengaku menangis bahagia.

"Sebenarnya ingin memeluk semua orang sekarang, tapi aku terlalu sibuk menangis jelek di kosanku. Kepada semua penyintas yang telah angkat bicara, kepada semua pendamping yang tidak pernah berhenti berada di sana, kepada semua yang selama ini #berpihakpadakorban Terima kasih terima kasih #UUTPKS," tulis Hanna Al Rashid dalam bahasa Inggris di Twitter.

"SAAAAAAH!!!!! Terima kasih kepada semuaaaaa teman-teman yang berjuang tanpa lelah selama ini demi korban kekerasan seksual. Akhirnya kita punya UUTPKS yang bisa melindungi kita semua! Alhamdulilah. TERIMA KASIH #UUTPKS" tulis Hannah.

Diketahui, Hannal Al Rashid pun saat ini merupakan bagian United Nations Indonesia sebagai SDG mover for Gender Equality.

Ia pun mengungkapkan untuk ke depannya terutama terkait aktivisnya, Hannah mengingingkan untuk membuat "16 Days of Activism Series" keduanya.

Sedangkan untuk film, dirinya ingin terus bereksplorasi dan bisa bekerja sama dengan para sutradara filmnya, dan terus belajar.

Bicara untuk mimpinya di industri film, Hannah Al Rashid mengungkapkan bahwa perempuan bisa menjadi pemeran utama di karya film Indonesia, terutama yang bergenre action.