Menu

Operasi Selaput Dara Bisa Kembalikan Keperawanan, Benar Enggak Sih?

22 November 2020 17:50 WIB

Ilustrasi organ reproduksi wanita. (Unsplash/Dainis Graveris)

HerStory, Jakarta —

Selaput dara merupakan sebuah lapisan tipis yang bermanfaat untuk membungkus area miss v. Karena bentuknya yang tipis, selaput dara bisa sangat mudah pecah karena banyak faktor yang di luar hubungan seksual. Beberapa kegiatan berat seperti berkuda atau senam, memasukkan tampon hingga saat melakukan prosedur pap smear juga bisa mengakibatkan selaput dara pecah.

Banyak wanita yang enggak menyadari kalau selaput dara mereka sudah robek atau rusak karena rusaknya selaput dara enggak menyebabkan rasa sakit atau bahkan mengeluarkan darah.

Karena hal ini yang akhirnya menimbulkan sebuah prosedur medis yang dipercaya mampu memperbaiki struktur dan juga bentuk selaput dara yang sudah rusak atau robek. Tindakan medis ini disebut sebagai operasi perbaikan selaput dara atau juga biasa dikenal dengan sebutan operasi keperawanan.

Inti dari prosedur ini adalah mampu memperbaiki selaput dara yang robek atau membentuk selaput dara yang enggak ada. Namun, kebenaran mengenai prosedur medis ini masih dipertanyakan, apakah benar prosedur ini bisa mengembalikan keperawanan seseorang?

Banyak orang yang menganggap bahwa operasi selaput dara sama saja dengan mengembalikan keperawanan. Ternyata, hal penting yang harus kamu ketahui adalah keperawanan seseorang itu enggak bisa dikembalikan. Apalagi mengingat bahwa konsep keperawanan bagi banyak orang berbeda satu sama lain.

Meski begitu, operasi ini bisa memungkinkan wanita untuk mengalami pendarahan kecil ketika pertama kali melakukan hubungan seksual setelah menjalani operasi selaput dara.

Kemudian, setiap tindakan atau operasi yang dilakukan pasti memiliki risiko dan juga potensi komplikasi. Beruntungnya, banyak kasus pasien yang menjalani prosedur ini enggak merasakan masalah serius. Tetapi, risiko infeksi dan komplikasi tentu masih bisa terjadi.

Walaupun memang kasusnya sedikit, pasien akan tetap mendapatkan obat tambahan atau bahkan melakukan pembedahan ulang jika dirasa perlu. Risiko-risiko yang bisa dirasakan antara lain infeksi, pendarahan, kemunculan jaringan parut, nyeri saat berhubungan dan kelainan bentuk. Lalu, jumlah pendarahan ketika berhubungan seksual pertama kali setelah operasi juga enggak bisa diprediksi dengan baik.

Nah, itu dia beberapa fakta yang harus kamu ketahui mengenai operasi selaput dara!