Menu

Moms, Ini 4 Hal yang Harus Kamu Lakukan untuk Atasi Kakak-Adik yang Sering Bertengkar

02 September 2020 16:50 WIB

Ilustrasi kakak dan adik berkelahi (Parenting Hub/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, mungkin banyak di antara kamu yang sering dibuat kewalahan saat melihat anak-anakmu berkelahi satu sama lain. Banyak hal yang tentunya kamu lakukan untuk membuat mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Tapi rasanya, pertengkaran itu kerap saja muncul di momen-momen tertentu. Seperti sering rebutan makanan atau mainan, bisa saja memicu pertengkaran tersebut kembali.

Belum lagi, kalau kamu melihat mereka yang saling memukul satu sama lain dan menangis kencang. Duh... bikin kepala mau pecah banget enggak sih? By the way, kamu tahu enggak apa yang menyebabkan si kecil sering berkelahi meski dengan kakak atau adiknya sendiri?

Seperti yang disebutkan dalam laman Kids Health, ada beberapa alasan yang membuat kakak dan adik enggak bisa hidup rukun dan saling bertengkar. Pertengkaran yang kerap terjadi itu bisa dibilang bagian dari tumbuh kembangnya.

Seiring bertumbuh besarnya, si kecil semakin memiliki insting untuk melindungi apa yang ia miliki. Makanya, si kecil cenderung agresif untuk mempertahankan apa pun yang menjadi miliknya.

Enggak cuma itu, pertengkaran yang terjadi bisa saja mereka tiru dari lingkungan sekitarnya. Ingat, anak itu peniru yang ulung lho! Kalau kamu sebagai orang tuanya saja sering bertengkar, jangan heran kalau anak yang melihat hal tersebut akan melakukannya pula.

Moms, anak yang sering bertengkar emang bikin frustasi. Tapi, jangan biarkan hal itu menjadi kebiasaan anak untuk selalu bertengkar dengan saudaranya sendiri. Mengutip dari laman sindikasi Muslimah DailyRabu (2/9/2020), berikut empat hal yang harus kamu lakukan untuk mengatasi anak yang sering berkelahi.

Cobalah untuk enggak membanding-bandingkannya

Seperti yang disadur dari laman med.umich.edu, Dr. Coulson, seorang ahli parenting,  mengatakan kalau seringnya orangtua membandingkan antara kakak dan adik itu enggak selamanya merupakan hal yang buruk.  Kamu dapat mengevaluasi kemajuan mereka, membandingkan kekuatan dan kelemahan mereka.

"Tapi ketika perbandingan mulai menjadi faktor penilaian dan evaluasi yang membuat anak-anak merasa superior atau lebih hebat atau inferior atau lebih lemah dari saudara mereka, ini yang berbahaya,"jelas Dr.Coulson

Psikolog Klinis, Sally McCormack, juga mengatakan kalau dalam membandingkan antara kakak dan adik satu sama lain, mungkin kamu mengabaikan kemampuan atletik dari si adik karena kamu terlalu fokus pada keterampilan akademik kakaknya. 

Terkadang orangtua lupa untuk menerima perbedaan. Orangtua memiliki harapan atau standar yang sama pada anak-anaknya, tanpa mengetahui kalau hal ini enggak masuk akal karena setiap anak itu berbeda. Selain dapat memicu pertengkaran antara kakak dan adik, membanding-bandingkan mereka pun dapat menurunkan kepercayaan serta harga diri dari dirinya. 

Ajarkan untuk kerja sama

Sejak kecil, ajarkan anak-anak untuk dapat bekerja sama. Seperti, dengan merapikan mainan, atau ajak mereka membuat kue bersama-sama. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kerja sama, mereka akan terlatih untuk kompak dan saling menghargai akan satu sama lain.

Enggak penting siapa yang mulai

Dengan menanyakan pertanyaan siapa yang memulai pertengkaran diantara mereka, hanyalah menambah runyam pertengkaran tersebut. Mereka akan semakin semangat menyalahkan satu sama lain. 

Di setiap pertengkaran, beri kesempatan anak untuk menjelaskan dari sisi mereka masing-masing. Ajarkan kepada mereka kalau setiap masalah dapat dibicarakan tanpa harus saling menyalahkan dan berteriak-teriak.  Lalu pikirkan bersama win-win solution yang adil untuk semuanya. 

"Ada" untuk anak

Sediakan waktu untuk menghabiskan waktu bersama semua anak secara bersama-sama dan masing-masing anak. Pastikan setiap anak merasakan rasa kasih sayang yang sama dari orangtuanya. 

Setiap kali sedang bersama dengan salah satu anak, coba tanyakan hal-hal positif apa yang mereka sukai dari saudaranya dan hal-hal yang membuatnya marah. Beri setiap anak pemahaman kalau masing-masing mereka adalah individu yang spesial dan unik, dan walaupun berbeda, bukan berarti orangtua enggak menyayangi mereka secara sama. 

Selain melakukan tips-tips di atas, hal yang juga penting untuk kamu lakukan adalah memberi contoh yang baik dengan enggak bertengkar dengan suami di depan anak-anak. Anak belajar dengan melihat contoh dari orangtuanya, oleh karena itu ingatlah untuk selalu memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya ya, Moms...

Semoga bermanfaat!