Menu

Bahaya Bagi Kesehatan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pengguna Sabu

07 September 2020 12:20 WIB

Ilustrasi narkoba. (pinteres/freepik)

HerStory, Jakarta —

Belakangan heboh mengenai kasus narkoba yang menjerat penyanyi Reza Artemevia. Diketahui Reza sudah 4 bulan mengonsumsi sabu, salah satu jenis narkoba. Jika belum tahu, apa sih sabu itu. Simak terus arikel berikut ini ya!

Muncul dalam bongkahan kristal bening, sabu adalah narkoba yang populer. Biasanya, pengguna menghisap sabu-sabu dengan pipa kaca kecil, tetapi sabu juga bisa dinikmati dengan cara ditelah, dihirup atau disuntikkan ke pembuluh darah.

Setelah dinikmati, para pengguna sabu merasakan euforia sehingga membuatnya kecanduan hingga tak bisa lepas dari sabu. Tapi itu berbahaya untuk tubuh. Penggunaan narkoba, seperti sabu, itu dapat merusak tubuh dan menyebabkan masalah psikologis yang parah.

Banyak orang yang menikmati sabu karena efek samping yang dijanjikan. Saat digunakan, bahan kimia yang disebut dopamin dalam sabu membanjiri bagian otak yang mengatur perasaan senang. Pengguna juga merasa percaya diri dan energik setelah menggunakan sabu.

Saat obat tersebut terus digunakan, tubuh membangun toleransi. Itu berarti pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang sama. Semakin tinggi dosisnya, semakin tinggi risikonya.

Sabu atau dikenal dengan nama lain metamfetamin adalah stimulan buatan manusia yang sudah ada sejak lama. Selama Perang Dunia II, tentara diberi sabu agar mereka tetap terjaga. Orang juga menggunakan obat untuk menurunkan berat badan dan meredakan depresi.

Saat ini, satu-satunya produk sabu yang legal adalah tablet untuk mengobati obesitas dan gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD). Ini jarang digunakan dan hanya tersedia dengan resep dokter. Sabu dibuat dengan bahan pseudoefedrin, yang ditemukan di banyak obat flu. Ini membantu meringankan rasa tersumbat.

Sebagian besar sabu yang digunakan di negara ini berasal dari "superlabs" Meksiko. Pembuatan sabu adalah proses yang berbahaya karena bahan kimia yang terlibat. Selain beracun, mereka juga bisa menyebabkan ledakan.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana