Setelah beberapa bulan terakhir kasus Covid-19 di Indonesia menurun, kini kasusnya kembali melonjak tinggi. Hal itu disebabkan oleh munculnya Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting menyatakan kalau vaksinasi terbukti menurunkan tingkat kasus di 2022. Adanya booster atau vaksin ketiga juga membantu meningkatkan modal imunitas masyarakat.

"Ini jadi PR kita bersama, kita enggak berpikir dulu untuk vaksinasi keempat. Kita berpikir dulu bagaimana vaksinasi ketiga khususnya di Jawa-Bali dan beberapa provinsi di luarr Jawa Bali," kata Alex dikutip dari berbagai sumber (17/6/2022).

Pasalnya, kini vaksinasi dosis ketiga baru 5 dari 34 provinsi yang baru mencapai 30%. Di antaranya Bali sekitar 60upan booster, DKI Jakarta 50%, Riau 44%. DI Yogyakarta dan Jawa Barat di atas 35%. Artinya masih banyak provinsi yang harus dikejar cakupan vaksinasi booster-nya.

Lambatnya vaksinasi booster disebabkan oleh masyarakat yang sudah menganggap kondisi pandemi saat ini enggak berbahaya, ditambah adanya penurunan kasus.

"Oleh karena itu yang disampaikan masyarakat sekarang adalah bahayanya ini masih ada terutama masyarakat rentan. Inilah PR kita ke depan bagaimana vaksinasi ketiga atau booster bisa kita selesaikan sesuai target," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kenaikan kasus saat ini dipicu adanya mutasi varian virus yang dibarengi dengan pelonggaran kepatuhan pada protokol kesehatan baik secara individu, keluarga, dan komunitas.