Menu

Waduh! Sindrom MIS-C Intai Anak-Anak yang Pernah Terpapar COVID-19, Moms Perlu Waspada Nih!

10 September 2020 13:45 WIB

Ilustrasi anak menggunakan masker (MuslimahDaily/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Virus COVID-19 yang merebak hampir di seluruh penjuru dunia tak mengenal siapa penderitanya. Salah satunya ialah menyerang anak-anak. Tak sampai disitu, anak-anak yang pernah terpapar virus Corona rentan terkena sindrom pascacovid-19.

Beberapa waktu lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan sebuah sindrom baru yang bernama MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children). Sindrom ini mengintai anak-anak dan remaja setelah sembuh dari COVID-19.

Menyadur dari laman Mayo Clinic, sindrom inflamsi multisistem alias MIS-C pada anak-anak ini adalah suatu kondisi serius di mana beberapa bagian tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem pencernaan, otot, kulit atau mata menjadi meradang. 

Seperti dikutip dari laman Muslimah DailyKamis (10/9/2020), sindrom ini pertama kali terindentifikasi pada April 2020, oleh tim dokter di rumah sakit khusus anak di Amerika Serikat dan Inggris.

Spesialis penyakit menular pediatric dalam laman Johns Hopskin Medicine mengatakan, "Peradangan ini dapat membatasi aliran darah, merusak jantung, ginjal, dan organ lainnya. Sindrom MIS-C bisa jadi merupakan respons daya tahan tubuh terhadap SARS-CoV-2 coronavirus."

Fakta mengejutkan Sindrom MIS-C

Seorang ahli neonatalogi dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio, Alvaro Moreira melakukan penelitian terhadap 662 anak-anak yang mengidap sindrom MIS-C dan menemukan sejumlah fakta mengejutkan.

Dilansir dari Science Alert, Tim Moreiro menemukan sindrom MIS-C ditandai dengan peradangan berat di beberapa bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan lain-lain. Gejalanya mirip dengan penyakit Kawasaki dan sindrom syok toksih (Toxic Shock Syndrome), tapi dampak sindrom MIS-C lebih fatal karena memengaruhi sistem kerja organ tubuh.

Para pasien turut mengalami demam, dan mayoritas dari mereka menderita nyeri perut atau diare (73,7%) dan muntah-muntah (68,3%). Selain itu muncul juga tanda konjungtivitis dan ruam-ruam merah. Sayangnya, selama pengamatan 11 anak-anak meninggal. Hal ini menunjukkan tingkat kematian yang cukup rendah, sekitar 1,7 persen.

Di sisi lain, 54 persen anak-anak yang berhasil sembuh dari sindrom MIS-C menunjukkan abnormalitas pada kerja jantungnya. Abnormalitias yang dimaksud seperti pelebaran pembuluh darah koroner, fraksi ejeksi turun (menurunnya kemampuan jantung memompa darah bersih ke jaringan tubuh), dan sekitar 10 persen pasien menderita aneurisma pembuluh darah koroner.

Gejala Sindrom MIS-C

Walaupun kasus sindrom ini masih jarang ditemui, tapi dampakya enggak main-main lho, Moms. Kalau si kecil pernah terpapar COVID-19 dan setelah sembuh mengalami satu dari gejala berikut, segera bawa ke dokter ya, Moms!

  1. Demam sekitar 38 derjat Celcius lebih dari 24 jam

  2. Lemas atau merasa kelelahan yang enggak biasa

  3. Muncul ruam-ruam merah

  4. Nyeri perut

  5. Muntah-muntah dan diare

  6. Bibir pecah-pecah

  7. Mata merah

  8. Tangan atau kaki bengkak

Semoga bermanfaat!