Siapa disini yang enggak pernah mengalami luka? Tentunya, semua orang pasti pernah mengalami luka di kulit baik tergores maupun terbentur sesuatu.

Menurut Dokter Spesialis Luka, Adisaputra Ramadhinara mengatakan bahwa luka terjadi apabila struktur kulit mengalami hilangnya kesinambungan struktur kulit sehingga menimbulkan luka.

“ Kita kan tahu bahwa kulit kita melindungi tubuh kita dari bagian luar dan menjadi organ tubuh terbesar, jika kulit mengalami diskontinuitas sehingga terjadi paparan jaringan di bawah kulit dengan udara luar disebut dengan luka,” ujar Dokter Adi dalam acara Hansaplast First Aid Day Talk melalui live instagram, Jumat (11/9/2020).

Dalam acara itu, Dokter Adi juga menjelaskan bahwa membersihkan luka menggunakan alkohol merupakan cara yang salah, lho! 

“Membersihkan luka menggunakan alkohol adalah hal yang harus dihindari karena alkohol enggak disarankan untuk digunakan sebagai cairan membersihkan luka,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa alasan alkohol tidak baik digunakan untuk membersihkan luka karena dapat membuat jaringan sehat yang ada di bawah kulit akan menjadi rusak sehingga tidak dapat membuat jaringan baru pada kulit.

“Alkohol betul bisa membunuh berbagai jenis kuman dan bakteri, tetapi selain membunuh bakteri, alkohol juga dapat membunuh jaringan sehat yang menjadi bakal jaringan baru kita,” tambahnya.

Dokter Adi juga menjelaskan bahwa alkohol memiliki fungsi yang sama seperti desinfektan bukan antiseptik yang digunakan untuk mencegah kuman atau bakteri menempel pada suatu benda.

“Jadi alkohol itu bukan antiseptik, tapi desinfektan yang digunakan untuk mendikfeksi benda-benda mati bukan untuk diaplikasikan ke luka,”

Oleh karena itu, disarankan untuk jangan menggunakan alkohol sebagai cairan untuk membersihkan luka pada kulit. Jika ingin membersihkan luka, lebih baik menggunakan cairan antiseptik yang aman, tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan kulit yang baru. Semoga bermanfaat, ya, Beauty!