ilustrasi covid-19 (Pexels/Edward Jenner)
Kasus Covid-19 kembali melonjak tinggi. Seseorang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 ternyata masih bisa terkena infeksi ulang virus corona.
Dalam beberapa kasus, beberapa orang yang terserang Covid-19 dapat terinfeksi hingga tiga kali. Sebuah studi baru juga mengatakan bahwa beberapa serangan virus corona dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesehatan.
Melansir dari Times of India, Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis telah melakukan penelitian dengan menyelidiki berbagai dampak infeksi Covid-19 pada sistem kekebalan tubuh.
Hasil penelitian menemukan bahwa 0,76 persen orang telah terinfeksi tiga kali, dan 0,08 persen dari orang tersebut memiliki empat atau lebih infeksi.
"Terkait distribusi waktu rata-rata antara infeksi kedua pertama adalah 79 hari. Sedangkan median dari distribusi waktu antara infeksi kedua ketiga adalah 65 hari," tulis keterangan penelitian tersebut.
Para peneliti juga telah menemukan bahwa ada risiko rawat inap yang lebih tinggi, komplikasi kesehatan yang bertahan lama setelah infeksi ulang oleh virus, terlepas dari status vaksinasi orang tersebut.
Peneliti juga mengatakan bahwa orang yang pernah terinfeksi satu kali, punya risiko yang rendah, lalu risiko yang rendah ini akan meningkat pada seseorang yang terinfeksi dua kali, dan orang yang telah terinfeksi sebanyak tiga kali, punya risiko komplikasi yang jauh lebih tinggi.
Untuk itu, peneliti mengimbau untuk selalu waspada, apalagi kalau sudah pernah terinfeksi Covid-19 lebih dari satu kali. Sebab, hal ini dapat menurunkan kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Data dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang terinfeksi ulang Covid-19 lebih dari satu kali memiliki peningkatan risiko beberapa komplikasi kesehatan, seperti kardiovaskular dan pembekuan darah.
Seseorang yang terinfeksi ulang Covid-19 juga dapat memiliki konsekuensi parah bagi paru-paru. Adanya virus aktif juga dapat menyebabkan masalah ginjal, neurologis, dan masalah muskuloskeletal.
Sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini juga menemukan bahwa Covid-19 meningkatkan risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke hingga lebih dari 50 persen.
Waspada ya, Beauty!