Menu

Hati-hati! Ini 8 Tanda Kamu Punya Gumpalan Darah ‘Mematikan’ di Tubuh, Jangan Disepelekan karena Bisa Jadi ‘Pembunuh Diam-diam’

04 Juli 2022 10:15 WIB

Ilustrasi kaki yang mengalami penggumpalan darah. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), rata-rata 900.000 orang per tahun akan mengalami pembekuan darah, lho. CDC juga menyatakan, sebanyak 100.000 orang meninggal karena penggumpalan darah setiap tahun.

Menurut Pakar Kesehatan Wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, CA, Sherry Ross, MD, OB/GYN., gumpalan darah dapat berkembang di pembuluh darah di kaki dan menghalangi aliran darah di berbagai bagian tubuh tergantung pada di mana gumpalan itu bergerak.

“Lalu, gumpalan itu dapat berjalan ke paru-paru atau otak yang bisa menyebabkan stroke. Gumpalan darah sangat berbahaya, bahkan mematikan dalam kasus yang tidak biasa,” tuturnya.

Nah Beauty, gumpalan darah bisa tampak seperti pembunuh diam-diam, kamu mungkin tidak tahu bahwa kamu memilikinya sampai semuanya terlambat.

Dan dikutip dari Eat This, berikut 8 tanda kamu memiliki gumpalan darah ‘mematikan’ di tubuh, yuk simak!

1. Mengalami Sakit Kepala Parah

Ketika itu terjadi, kamu mungkin mengalami sakit kepala, dan itu akan menjadi parah.

“Ini seperti sakit kepala terburuk dalam hidup, sakit kepala seperti migrain, sakit kepala meledak, sakit kepala tegang kronis, sakit kepala harian kronis, dan sakit kepala thunderclap," menurut sebuah penelitian.

2. Memiliki Gejala Neurologis Baru

Jika kamu memiliki trombosis sinus vena serebral, tanggapi dengan cepat gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur, pingsan, kehilangan kendali pada bagian tubuh, dan kejang.

“Jika kamu memiliki gejala di atas, mintalah seseorang membawamu segera ke ruang gawat darurat di RS," kata Johns Hopkins.

3. Mengalami Sakit Perut Parah

Selanjutnya, gejala lain kamu menderita trombosis sinus vena serebral—tidak terkait dengan vaksin— yakni memiliki gangguan mood, migrain, GERD, dan kolitis ulserativa yang harus dibawa ke unit gawat darurat dengan nyeri perut selama empat minggu, hematokezia, dan penurunan berat badan 28 pon yang tidak disengaja.

4. Mengalami Pembengkakan Kaki

"Jika bekuan darah terbentuk di vena dalam, itu bisa menghalangi aliran darah, yang mencegah jaringan mengalir dengan baik. Ini menyebabkan akumulasi cairan berlebih, pembengkakan, kehangatan dan ketidaknyamanan di kaki. Bekuan darah di vena dalam bisa juga putus dan berjalan kembali ke jantung dan ke paru-paru," kata Lifebridge Health.

5. Memiliki Bintik Merah Kecil di Kulit (Petechiae)

Petechiae adalah titik bulat, bintik-bintik bulat yang muncul di kulit akibat pendarahan. Pendarahan menyebabkan petechiae tampak merah, coklat atau ungu.

“Petechiae biasanya muncul dalam kelompok dan mungkin terlihat seperti ruam. Biasanya datar saat disentuh, petechiae tidak kehilangan warna saat Anda menekannya," kata Mayo Clinic.

Menurut sebuah penelitian, masalah ini mungkin dimulai sebagai kerusakan saraf iskemik, petechiae kemudian bergabung menjadi hematoma besar.

6. Mengalami Memar Baru atau Mudah Memar

"Mudah memar terkadang menunjukkan kondisi mendasar yang serius, seperti masalah pembekuan darah atau penyakit darah," kata Mayo Clinic.

Disarankan, kamu menemui dokter jika sering mengalami memar besar, terutama jika memar muncul di badan, punggung atau wajah, atau tampak berkembang tanpa alasan yang diketahui, memiliki mudah memar dan riwayat perdarahan yang signifikan, seperti selama prosedur pembedahan, tiba-tiba mulai memar, terutama jika kamu baru saja memulai pengobatan baru, dan memiliki riwayat keluarga yang mudah memar atau berdarah.

7. Sesak Napas

Menurut Mayo Clinic, sesak napas biasanya muncul tiba-tiba dan selalu memburuk dengan aktivitasn. Ini juga bisa termasuk kesulitan bernapas.

8. Mengalami Sakit Punggung

CDC merekomendasikan dokter untuk mencari penyebab sakit kepala parah, sakit punggung, gejala neurologis baru, sakit perut parah, sesak napas, pembengkakan kaki, petechiae (bintik merah kecil pada kulit), atau baru atau mudah memar" dan mendesak mereka untuk mendapatkan jumlah trombosit dan skrining untuk bukti trombositopenia trombositopenia imun.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala di atas?

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan dan segera cari perawatan medis.

Risiko mengembangkan kondisi ini lebih tinggi dalam tiga minggu pertama setelah mendapatkan vaksin dan menurun seiring waktu. Jika kamu menerima vaksin lebih dari tiga minggu lalu, risiko terjadinya pembekuan darah kemungkinan sangat rendah saat ini.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!