Moms, akhir-akhir ini marak penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, seperti chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD). Ya, dua oenyakit ini menjadi penyakit musiman yang sering dialami seseorang saat pergantian musim.

Meski sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, keduanya adalah dua penyakit yang berbeda. Lantas, bagaimana cara membedakannya? Moms wajib tahu nih!

Perbedaan Chikungunya dan DBD

Moms, DBD merupakan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue. Sementara chikungunya alias flu tulang adalah penyakit yang ditularkan melaluai gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus chikungunya.

Meskipun disebabkan oleh gigitan nyamuk yang sama, gejala yang ditimbulkan dua penyakit ini berbeda. Apa saja? Klik halaman berikutnya ya Beauty...

1. Gejala demam yang ditimbulkan

Pada pasien DBD, demam biasanya membentuk pola. Di awal, demam tinggi akan berlangsung sepanjang hari tapi beberapa hari kemudian pasien sembuh total.

Sedangan pada pasien chikungunya berlangsung tanpa pola yang khas. Artinya demam bisa tinggi sewaktu-waktu.

2. Muncul ruam di kulit

Kulit pasien DBD biasanya dapat dipenuhi dengan bintik-bintik merah yang gak bisa pudar jika ditakan. Namun, pada pasien chikungunya bintik merajj akan hilang jika ditekan.

3. Kehilangan cairan tubuh

Pasein DBD yang parah akan mengalami kehilangan cairan tubuh dalam jumlah drastis hingga menyebabkan syok yang bisa berakibat fatal. Namun, kasus chikungunya jarang sampai menyebabkan syok.

4. Beda perdarahan pada tubuh

Pasien DBD terkadang bisa sampai mengalami mimisan bahkan gusi berdarah. Sedangkan kondisi ini tidak terjadi pada penderita chikungunya.

5. Waktu kemunculan gejala

Gejala pada pasien DBD biasanya akan muncul selama 3-7 hari setelah tubuh digigit nyamuk. Namun, gejala chikungunya muncul setelah 4-7 hari kemudian.

Itulah beberapa perbedaan gejala penyakit DBD dan chikungunya. Namun, jika Moms kesulitan membedakan antara keduanya, sebaiknya segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter.