Ilustrasi penyakit perlemakan hati atau fatty liver (Shutterstock/Edited By HerStory)
Beauty, penyakit hati berlemak (fatty liver) atau steatosis adalah kondisi umum di mana ada kelebihan jumlah lemak yang menumpuk di hati. Hati yang sehat sendiri mengandung tingkat lemak tertentu, jika jumlahnya melebihi 5-10i berat hati, itu bisa menjadi masalah, kata Cleveland Clinic.
Konon, untuk menjaga kesehatan hati, seseorang harus memantau penimbunan lemak di organ tersebut.
Namun, data mengungkapkan 7% hingga 30% orang dengan kondisi tersebut mengalami gejala yang memburuk dari waktu ke waktu. Ini bisa berarti hati yang meradang atau bengkak, perkembangan jaringan parut - fibrosis, dan akhirnya jaringan parut yang luas, yang dapat menyebabkan sirosis hati.
Sementara penyebab pasti penyakit hati berlemak tak spesifik, ada dua bentuk utama dari kondisi ini, yakni penyakit hati berlemak akibat alkohol dan penyakit hati berlemak nonalkohol.
Penyakit hati berlemak terkait alkohol (ARLD) adalah penyakit hati berlemak yang diinduksi alkohol adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, Beauty. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), ARLD dapat dibalik jika seseorang tidak minum alkohol setidaknya selama 2 minggu.
Sementara itu, jenis yang kedua adalah penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). Penyakit hati ini terjadi pada orang yang tak minum alkohol terlalu banyak atau malah tak minum sama sekali. Ini terkait dengan kelebihan lemak yang menumpuk di hati yang disebabkan oleh makan terlalu banyak kalori, atau jika mereka memiliki kondisi mendasar seperti obesitas, diabetes, atau trigliserida tinggi.
Nah Beauty, penyakit hati berlemak non-alkohol biasanya dipicu oleh penumpukan lemak di hati. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tetap asimtomatik kecuali berkembang ke tahap yang lebih serius.
Namun para ahli di Cleveland Clinic percaya 'gatal' yang menjadi lebih buruk di malam hari, terutama di telapak tangan dan telapak kaki, bisa menandakan penyakit hati berlemak.
Sementara menurut Baton Rouge General Mayo Clinic Care Network, gatal jarang terjadi pada penyakit hati terkait alkohol dan penyakit hati berlemak non-alkohol, paling sering terjadi pada jenis penyakit hati lainnya termasuk sirosis bilier primer (PBC), sklerosis primer kolangitis (PSC), dan kolestasis intrahepatik kehamilan.
Mengapa itu terjadi? Meskipun para ilmuwan belum mengidentifikasi penyebab gatal yang berhubungan dengan penyakit hati, beberapa ahli percaya itu bisa menjadi akibat dari beberapa faktor.
Misalnya, mereka yang memiliki penyakit hati dikatakan memiliki kadar garam empedu yang lebih tinggi yang menumpuk di bawah kulit, yang mungkin menjadi salah satu alasan di balik rasa gatal.
Teori lain di balik mengapa orang dengan penyakit hati mengalami gatal termasuk adanya serum alkaline phosphatase (ALP), enzim yang ditemukan dalam darah dan membantu memecah protein dalam tubuh.
Menurut Baton Rouge General, berikut beberapa cara untuk membantu meredakan gatal dan mencegah iritasi kulit:
Menuruti Mayo Clinic, NAFLD biasanya tidak menyebabkan tanda dan gejala. Tetapi ketika itu terjadi, seseorang mungkin mengalami kelelahan dan rasa sakit dan ketidaknyamanan di perut kanan atas.
Tanda-tanda lainnya termasuk:
Semoga infromasinya bermanfaat, ya Beauty!