Baru-baru ini beredar kabar bahwa ada gejala baru virus corona lho. Para peneliti di Spanyol mengatakan bahwa benjolan di lidah jadi salah satu gejala baru virus corona, benarkah begitu?

Peneliti memeriksa pasien di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan pada saat puncak pandemi di Madrid, Spanyol. Para peneliti menganalisis 666 pasien virus corona dengan pneumonia ringan hingga sedang. Usia rata-rata pasien adalah 56 tahun dan 58 persen di antaranya adalah perempuan.

Setelah diamati, para peneliti mengungkapkan bahwa 26 persen pasien mengalami ruam di dalam mulut dan yang paling umum di mulut atau bagian lidah adalah papilitis lingual sementara. Ini juga dikenal sebagai benjolan kecil berwarna merah atau putih di lidah.

Para peneliti pun memeriksa mulut dari 21 pasien virus corona yang mengalami ruam pada kulit untuk melihat apakah mereka memiliki enanthem (lesi rongga mulut) atau ruam di dalam tubuh pada selaput lendir. Selaput lendir melapisi banyak saluran di tubuh dan ditemukan di mulut, hidung, kelopak mata, dan paru-paru. Para peneliti menemukan bahwa 29 persen pasien memiliki semacam enanthem di mulut pasien tersebut.

Melansir The Sun (28/9/2020) itu terjadi setelah para ahli di King’s College London mengatakan ruam kulit harus dianggap sebagai gejala resmi virus corona. United Kingdom National Health Service (NHS) saat ini mencantumkan batuk terus-menerus, kehilangan indera perasa dan bau atau suhu tinggi sebagai gejala utama virus corona.

Para peneliti mengatakan bahwa telah mengidentifikasi delapan jenis ruam kulit yang bisa menjadi tanda potensial Covid-19. Para ahli dari King's College London, yang menjalankan aplikasi Covid Symptom Tracker, melihat peningkatan jumlah pengguna yang melaporkan reaksi yang tidak biasa. Peneliti menemukan bahwa sembilan persen orang yang dites positif mengidap virus corona juga mengalami ruam tubuh atau ruam di jari tangan atau kaki.