Seorang wanita sedang sakit kepala. (pinterest/freepik)
Beauty, pandemi Covid-19 membawa banyak korban tak hanya pada kehidupan manusia, tetapi juga pada sistem medis di seluruh dunia. Bahkan hari ini, ketika orang sudah terbiasa dengan virus dan telah belajar untuk hidup berdampingan dengannya, ada rasa keraguan dan ketidakpastian tentang penyakit ini.
Apakah kamu mengalami sakit tenggorokan, sakit tubuh atau merasa tidak sehat secara umum, pikiran pertama yang muncul di benak seseorang adalah Covid-19. Oleh karena itu, Covid-19 telah membayangi penyakit lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, tetapi dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius.
Dan terbaru, cobaan berat ini pun dihadapi oleh seorang remaja laki-laki di Inggris, Beauty. Seorang calon pesepakbola remaja bernama Kane Allcock, 15 tahun, mulai mengalami sakit kepala terus-menerus, setelah ia dinyatakan positif Covid-19 sekitar tahun baru tahun lalu.
Menurut diagnosis awal, dokter mengatakan bahwa sakit kepala itu adalah efek samping dari virus SARs-CoV-2 dan memberinya beberapa obat pereda nyeri. Namun, rasa sakitnya semakin parah, membuatnya sakit dan pusing sepanjang waktu.
Ibunya, Nicki, berkata, dirinya tahu ada yang tidak beres. Kane memegangi kepalanya dan bergoyang kesakitan. Dia tidak bisa berjalan dengan benar. Dokter pun melakukan beberapa tes darah dan memberinya oksigen dan pereda nyeri IV.
“Pesan yang saya terima adalah bahwa dia masih menderita migrain. Tetapi ketika kami sedang dipesan ke bangsal penilaian, saya berbicara dengan seorang perawat yang tampaknya menganggap kami lebih serius dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya melihat penyok di bagian belakang kepala Kane. Hanya dua hari kemudian, pada 19 April, dia pergi ke teater lagi, kali ini untuk operasi 7,5 jam untuk mengangkat tumor,” terang Nicki.
"Syukurlah, ahli bedah Kane yang luar biasa, dokter Mallucci, berhasil mengangkat semuanya," tambahnya.
Nah, Beauty, dari kasus Kane ini kita bisa meilhat bahwa apa yang tampak seperti vertigo pasca-Covid bagi banyak dokter, ternyata lebih serius daripada diagnosis awal, yakni tumor otak.
Sakit kepala karena Covid-19 ini cenderung lama, bisa berkisar dari sakit sedang hingga parah di kedua sisi kepala. Mungkin ada perasaan menekan di dahi, sisi kepala dan di sekitar mata. Dengan kata sederhana, itu bisa terasa seperti sakit kepala tegang.
Dalam kasus tumor otak, sel-sel otak tumbuh secara tidak normal dan menciptakan tekanan dan mengubah fungsi jaringan otak di sekitarnya, yang menyebabkan tanda dan gejala seperti sakit kepala, mual dan masalah keseimbangan, menurut Mayo Clinic. Sakit kepala secara bertahap menjadi lebih sering dan lebih parah.
Menurut Nicki, ibu dari remaja berusia 15 tahun itu mengungkapkan bahwa putranya juga menderita kejang, yang biasanya terlihat pada tumor otak. Ini bisa berkisar dari kekakuan otot hingga kedutan yang dapat menyebar dari tangan atau kaki dan dapat mempengaruhi separuh tubuh. Seseorang mungkin juga merasa sulit untuk berbicara bahkan jika mereka sepenuhnya sadar dan sadar.
Selanjutnya, pemindaian MRI pada remaja tersebut mengungkapkan bahwa ia menderita hidrosefalus akut bersama dengan tumor besar. Menurut Mayo Clinic, hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga (ventrikel) jauh di dalam otak.
"Kelebihan cairan meningatkan ukuran ventrikel dan memberi tekanan pada otak. Cairan serebrospinal biasanya mengalir melalui ventrikel dan membasahi otak dan tulang belakang," jelas badan kesehatan itu.
Hidrosefalus yang terkait dengan tumor sering terjadi pada tumor otak pediatrik primer, yang memerlukan reseksi tumor radikal, drainase ventrikel eksternal sementara, dan prosedur shunting tertentu yang berbeda untuk mengobatinya.
Mayo Clinic mencantumkan, sejumlah tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak. Ini termasuk:
Nicki, ibu dari remaja tersebut mengungkapkan bahwa tumor tersebut adalah astrocytoma pilocytic tingkat rendah (non-kanker), yang merupakan jenis tumor sistem saraf pusat (SSP) primer yang tumbuh lambat.
Menurut klasifikasi tumor otak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), astrositoma berkisar dari grade 1 (paling jinak) hingga grade 4 (paling ganas). Astrocytoma Pilocytic termasuk dalam klasifikasi tumor otak grade 1, yang berarti jinak dan diagnosis dini dapat membantu mengobatinya tepat waktu.
Konon, salah diagnosis bisa sangat berbahaya. Pastikan kamu tak mengabaikan gejala yang persisten dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.