Ilustrasi Ginjal. (pinterest/cfnewstoday)
Infeksi ginjal umumnya terjadi karena ada infeksi bakteri dari saluran cerna yang keluar dari tubuh melalui tinja. Bakteri tersebut masuk ke lubang saluran kemih. Salah satu penyebabnya adalah cara membersihkan organ kelamin yang salah.
Tak hanya itu, infeksi ginjal juga dapat diakibatkan oleh infeksi bagian tubuh lain, seperti infeksi di kulit, katup jantung, hingga saluran pencernaan. Bakteri menyebar ke ginjal melalui aliran darah sehingga memicu infeksi ginjal.
Ada beberapa gejala infeksi ginjal yang umum terjadi. Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel yang sudah Herstory rangkum berikut ini.
Demam atau kondisi di mana suhu tubuh meningkat merupakan salah satu cara alami tubuh untuk melawan infeksi yang terjadi, termasuk infeksi ginjal. Kondisi ini juga disertai dengan rasa lemas, menggigil, hingga berkeringat.
Gejala lain yang umum terjadi adalah sakit pinggang. Nyeri ini muncul karena ginjal terletak di area punggung bawah. Penderita infeksi ginjal biasanya mengalami sakit pinggang baik di salah satu sisi, maupun di kedua sisi pinggang.
Infeksi ginjal dapat menyebabkan beberapa keluhan pencernaan hingga penderita merasakan mual dan muntah. Akibatnya penderita kesulitan untuk mengonsumsi dan mencerna makanan. Asupan cairan juga akan berkurang sehingga penderita rentan mengalami kekurangan gizi hingga dehidrasi.
Penderita infeksi ginjal biasanya akan merasakan nyeri saat buang air kecil. Kondisi ini terjadi karena ada pembesaran pada salah satu ginjal dan iritasi dinding saluran kemih.
Tak hanya itu, tanda lain dapat dilihat dari warna urine yang menguning. Urine tampak keruh dan memiliki aroma gak sedap. Warna keruh pada urine dapat disebabkan oleh adanya nanah atau darah pada urine.
Ada beberapa cara pencegahan infeksi ginjal yang wajib diketahui, yaitu:
Konsumsi banyak cairan, terutama air putih.
Pastikan buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual untuk mencegah penyebaran bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui organ kelamin.
Hindari kebiasaan menahan buang air kecil untuk mencegah pertumbuhan bakteri di saluran atau kandung kemih.
Hindari pemakaian produk pembersih kewanitaan yang mengandung parfum atau pewangi karena bisa mengiritasi area kelamin dan memicu pertumbuhan bakteri.
Untuk wanita, biasakan menyeka organ kelamin setelah buang air kecil dan buang air besar dari bagian depan ke belakang. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri menyebar dari anus ke lubang saluran kemih.