Ilustrasi Cacar Monyet. (iStockPhoto/Edited by HerStory)
Virus Monkeypox alias cacar monyet telah ditetapkan WHO sebagai kondisi darurat kesehatan dunia. Pasalnya, virus ini semakin merebak di berbagai negara dan hingga kini masih terus meningkat.
Sayangnya, di tengah kasus cacar monyet yang semakin naik, beredar berbagai mitos di masyarakat. Moms wajib tahu mitos apa saja yang dimaksud agar tak terkecoh. Mitos-mitos tersebut, yaitu:
Tak sedikit yang mengira kalau cacar monyet adalah oenyakit baru karena mulai terdengar di bulan Mei lalu. Padahal, cacar monyet sudah ditemukan sejak 1958. Artinya, penyakit ini sudah ada sejak lama.
Sangat disayangkan, banyak orang yang percaya bahwa virus cacar monyet dtularkan dari vaksi Covid-19. Seorang ahli penyakit menular, Dokter Armand Balboni pun membantah dengan tegas bahwa vaksin Covi-19 tidak berkaitan dengan penyakit cacar monyet.
Mitos berikutnya yaitu cacar monyet bisa ditularkan dari kolam renang. Nmaun, hal ini tidaklah benar Moms, Cacar monyet tidak bisa menular melalui air, malainkan dari kontak kulit ke kulit.
Mitos ini langsung dibantah oleh Balboni. Pasalnya, penyakit cacar monyet tak membedakan orientasi seksual korbannya. Bahkan beberapa kelompok tertentu, seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil juga berisiko tertular penyakit ini.
Tak sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa cacar monyet dibuat di lab. Faktanya, virus ini berasal dari monyet yang sedang dipelajari untuk penelitian di akhir tahun 1950 an.
Itulah beberapa mitos yang beredar di masyarakat soal cacar monyet. Penting untuk tahu berbagai mitos tersebut agar Mosm terap waspada dan melakukan antisipasi untuk mencegah penyakit ini.