Menu

Waw! Unik, Ternyata Ini Makna Mahkota Pernikahan yang Dipakai Pengantin Wanita Indonesia

05 Oktober 2020 14:10 WIB

Pernikahan Adat Bugis. (IDN Times/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ketika menikah, seorang wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona karena menikah merupakan momen yang hanya bisa dilakuka satu kali saja dan tentu wanita ingin merasakan menjadi seorang putri dalam satu malam. Salah satu perhiasan yang sering digunakna oleh mempelai wanita ketika menikah adalah sebuah mahkota.

Mahkota bisa membuat mempelai wanita menjadi lebih cantik dan mempesona, lho! Selain itu, mahkota bukan hanya sebagai sebuah pelengkap saja, namun mahkota juga bisa memiliki makna untuk pengantin. Berikut ini beberapa makna mahkota dari beberapa suku di Indonesia!

Tanduk Kerbau, Sumatera Utara

Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki banyak suku salah satunya adalah suku mandailing. Ketika menikah, pengantin wanita dari suku mandailing akan diberikan sebuah mahkota yang khas bernama bulang yang memiliki bentuk seperti tanduk kerbau. Mahkota ini sendiri memiliki lima hingga tujuh lapis emas murni yang akan disesuaikan dengan status sosial dari mempelai wanita. 

Kemudian, berat dari mahkota itu sendiri memiliki makna pada kesanggupan mempelai wanita untuk mengemban tanggung jawab sebagai seorang istri setelah menikah.

Paes Ageng, Solo dan Yogyakarta

Solo dan Yogyakarta meskipun sama-sama memiliki adat Jawa namun Paeng Solo dan Yogyakarta memiliki perbedaan, lho! Salah satu perbedaan yang bisa diliat adalah pola dari mahkota itu sendiri. Bentuk dari penunggul atau gajahan, pengapit, penitis dan godheg. Paes ageng Yogyakarta meliputi sanggul panda, cunduk mentul yang lebih sedikit dan gundulan. Hiasan mahkota ini sendiri memiliki bobot mencapai 1,5 kg

Lalu, untuk paeng ageng Solo memakai sunggar atau sasakan rambut yang melebar di bagian dahi dan juga anggul bokor mengkurep. Hiasan rambut dari daun pandan ini bisa memiliki bobot berat sebesar 2,5 kg!

Payas Agung, Bali

Pada zaman dahulu, yang diizinkan untuk menggunakan mahkota ini hanyalah seorang putri kerajaan saja namun dengan adanya perkembangan zaman kini semua orang sudah boleh diperkenankan untuk menggunakan mahkota dari Bali ini. Payas Agung memiliki bentuk segitiga yang menjulang ke atas, kemudian rambut pengantin wanita akan lebih dulu digulung.

Setelah selesai digulung, akan dihias dengan berbagai jenis bunga emas, lalu di bagian atas dahi akan diberikan petitis dan sepasang tajug emas, terakhir tinggal disusun bunga semanggi, mawar hingga bunga kantil.

Nah, nanti kalau menikah ingin menggunakan mahkota dari mana, nih, Beauty?